Senin 06 May 2013 07:38 WIB

M Nuh Pantau UN SD di Jakbar

Mendikbud  Mohammad Nuh
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Mendikbud Mohammad Nuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh melakukan inspeksi mendadak untuk memantau pelaksanaan Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar di beberapa sekolah di wilayah Jakarta Barat (Jakbar).

"Terima kasih bagi kepala sekolah dan bapak/ ibu guru yang telah mempersiapkan untuk ujian pagi ini. Mari sama-sama kita berikan layanan terbaik bagi para siswa SD karena mereka akan menghadapi suatu tahap pendidikan agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya," kata M. Nuh saat melakukan sidak di SD Negeri 10 Kemanggisan di Jakarta, Senin (6/5).

Dia menegaskan UN sebenarnya tidak perlu menjadi suatu hal yang menakutkan bagi para siswa SD. "Tidak perlu menakut-nakuti adik-adik kita, tetapi kita harus lebih memberi dukungan. Lagi pula, yang mereka hadapi adalah mata pelajaran yang memang diajarkan di sekolah," katanya.

Namun, dia meminta agar para pengajar dan pihak sekolah tetap memberi pengawasan yang baik selama ujian berlangsung.

Pada kesempatan itu, Mendikbud juga meminta para pengajar dan pemangku kepentingan lainnya dalam dunia pendidikan terus membimbing para siswa sekolah dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih lanjut guna menjalankan program wajib belajar sembilan tahun.

"Jangan sampai ada anak SD yang tidak melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMP hanya karena anak itu datang dari keluarga yang tidak mampu. Mari kita bangun posko-posko antiputus sekolah," ujarnya.

Terkait pengawasan untuk pelaksanaan UN dan distribusi naskah soal, dia mengatakan pihak Kemendikbud akan memonitor setiap tahapnya, tidak hanya yang berlangsung di Jakarta, tetapi juga yang berlangsung di provinsi lain.

"Kami pantau setiap proses pelaksanaannya oleh masing-masing provinsi karena untuk UN SD ini penyelenggaraannya kami serahkan pada pemerintah provinsi, namun Kemendikbud memberi syarat dan ketentuan," kata Nuh.

Dia menjelaskan sejak beberapa tahun lalu penyelenggaraan UN SD dan sederajat sudah dilaksanakan oleh pemda di masing-masing provinsi, sedangkan UN untuk tingkat SMA sederajat dan SMP sederajat masih diselenggarakan secara tersentral pemerintah pusat.

Menteri mengatakan secara umum naskah soal UN SD sudah siap sampai di lokasi ujian karena pendistribusian dilakukan pihak provinsi.

"Jadi, kami yakin di seluruh provinsi UN SD ini sudah 'on schedule'. Bila soal belum sampai sebelum hari H ujian, hal itu wajar karena naskah soal sebelum hari ujian masih diletakkan di subrayon. Kemudian, ketika hari H pelaksanaan ujian maka naskah soal sudah ada di masing-masing sekolah," ujarnya.

Terkait materi soal, menurut dia, pengembangan soal UN sebesar 75 persen dilakukan oleh pihak provinsi dan 25 persen oleh pihak pusat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto menjelaskan bahwa soal UN untuk SD memang hanya satu tipe karena dianggap sejalan dengan tujuan program wajib belajar sembilan tahun.

"Satu tipe soal adalah hal wajar karena disesuaikan dengan tahap psikologis dan kapasitas siswa SD," jelasnya.

Taufik juga mengatakan bahwa standar nilai rata-rata untuk kelulusan UN SD adalah 5,5. "Namun, penentuan kelulusan siswa-siswa SD ini tetap akan diserahkan kepada pihak sekolah," ujarnya.

Pada pelaksanaan inspeksi UN SD di Jakarta Barat tersebut, Mendikbud juga mengunjungi beberapa SD lainnya, seperti SD Swasta Bhakti yang juga terletak di Jakarta Barat.

Ujian nasional untuk tingkat sekolah dasar dan sederajat akan dilaksanakan mulai Senin (6/5) hingga Rabu (8/5) dengan tiga mata pelajaran yang diujikan, yaitu Bahasa Indonesia pada hari pertama, Matematika pada hari kedua, dan IPA pada hari ketiga.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement