Kamis 16 May 2013 19:11 WIB

Kurikulum 2013 Diharap Bisa Atasi Kekerasan Pelajar

Rep: Yulianingsih/ Red: Dewi Mardiani
Kekerasan pelajar/ilustrasi
Foto: nimazarlitaningtyas.blogspot.com
Kekerasan pelajar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh, di Yogyakarta, dengan tegas menolak aksi kekerasan yang dilakukan para pelajar. MenurutnYa, kekerasan yang dilakukan oleh geng motor terkait moralitas.

"Untuk itulah pentingnya pendidikan etika dan moral, sehingga di kurikulum 2013 kita tambah jam agama dan budi pekerti," katanya, Kamis (16/5).

Dengan ditambahnya dua pelajaran tersebut, harapnya, budi pekerti pelajar menjadi lebih baik. "Solusinya, pendidikan moralitas ditambah, pendidikan agama dipertajam, diberi keteladanan, dan orang tua harus ikut mengawasi," ujarnya.

Menurutnya, dalam hal ini, semua pihak harus terlibat. Kepala sekolah juga harus memantau agar bisa mendeteksi dan memperingatkan siswa yang terindikasi akan melakukan tindak anarkis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement