REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menargetkan tambahan jumlah siswa yang mengakses pendidikan menengah sebanyak 400 ribu tiap tahunnya.
Dirjen Pendidikan Menengah (Dikmen) Hamid Muhammad mengatakan target penambahan tersebut untuk mewujudkan peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah dari 78,7 persen menjadi 97 persen pada tahun 2020.
"Sampai tahun 2011 APK pendidikan menengah mencapai 78,7 persen dan 2020 ditargetkan melalui program Pendidikan Menengah Universal (PMU) APK mencapai 97 persen," kata Hamid Muhammad pada peluncuran PMU di Plaza Gedung A Kemdikbud Selasa (25/6).
Menurut Hamid, sejak tahun 2011 Kemdikbud telah menyiapkan untuk program PMU dengan membangun sebanyak 416 Unit Sekolah Baru (USB) dan membangun 34227 Ruang Kelas Baru (RKB) yang dapat menampung 1,3 juta tambahan murid. Program percepatan PMU difokuskan di beberapa provinsi seperti Banten, Papua, dan Papua Barat.
"Karena itu mulai tahun 2014 agar APK bertambah setiap tahunnya maka akan dibangun 400 unit USB/RKB agar dapat menampung 400 ribu tambahan murid tiap tahunnya," kata Hamid.
Hamid menambahkan, dalam pelaksanaan program PMU, perlu ada peningkatan jumlah guru. Ia mengungkapkan saat ini untuk pendidikan menengah, kekurangan guru terjadi pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). "SMK masih kurang 39 ribu guru," kata Hamid.
Untuk mengatasi kekurangan itu, Hamid mengatakan, peran Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK) akan dimaksimalkan.