Selasa 03 Sep 2013 21:52 WIB

BNSP Validasi Buku Sastra Unggulan

Seorang perempuan membaca salah satu buku sastra daerah dalam Kongres Internasional II Bahasa-bahasa Daerah Sulawesi Selatan di Makassar (ilustrasi).
Foto: Antara/Dewi Fajrian
Seorang perempuan membaca salah satu buku sastra daerah dalam Kongres Internasional II Bahasa-bahasa Daerah Sulawesi Selatan di Makassar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) melakukan validasi instrumen buku sastra unggulan terhadap para guru dan sastrawan budayawan di Jambi.

"Kita melakukan validasi terhadap instrumen buku-buku sastra unggulan atas apa yang telah ditelaah dan diteliti oleh para pakar di BSNP selama setahun belakangan, kebetulan Jambi dan NTB menjadi tempat validasi terakhir ini," kata Panitia Ad Hoc dan tim peneliti ahli BSNP, Sunu Harsono di Jambi, Selasa.

Ia mengatakan, validasi yang dilakukan BSNP dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi Kemendikbud dan para penerbit buku pelajaran sekolah atas buku-buku karya-karya sastra yang diusulkan atau direkomendasikan kelayakannya untuk menjadi materi pengajaran di sekolah.

Menurut Sunu yang juga dosen di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, validasi terakhir yang dilakukan di Jambi dan NTB melibatkan para guru bahasa dan sastra Indonesia serta para sastrawan budayawan di kedua daerah.

"Sebelumnya beberapa tahapan telah dilakukan di provinsi-provinsi lainnya di Indonesia, guna mengumpulkan masukan dan pandangan objektif para pelaku dunia pendidikan dan sastra di tanah air secara langsung, yang selanjutnya masukan tersebut menjadi dasar rekomendasi BSNP kepada Kemendikbud dan penerbit," katanya.

BSNP mengharapkan, dengan adanya penelaahan intensif berdasarkan instrumen yang diperoleh langsung dari pelaku dunia pendidikan dan kesastraan di daerah, akan dapat meminimalisir terjadinya kasus-kasus protes masyarakat terhadap materi pengajaran di buku pelajaran yang diedarkan penerbit di sekolah-sekolah, karena dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan edukasi generasi muda.

"Seringnya terjadi kasus protes masyarakat dan para pemerhati dunia pendidikan seperti yang terjadi di Garut Jabar sepekan belakangan setelah ditemukannya materi yang disajikan mengandung pornografi dan nilai-nilai negatif lainnya yang tidak sesuai dengan perkembangan usia peserta didik adalah akibat ketiadaan standar dalam penentuan kelayakan karya atau materi sastra yang disajikan," kata dia.

Dalam validasi yang dilakukan dan melibatkan para guru semua tingkatan mulai SD hingga SMA sederajat, serta para sastrawan dan budayawan daerah setempat telah divalidasi sekitar 30 karya sastra yang terbit di Indonesia sejak Angkatan Pujangga Baru hingga buku sastra Angkatan 2000 terkini termasuk salah satunya satu antologi puisi karya penyair Jambi EM Yogiswara yakni Soco terbitan Bentang Budaya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement