REPUBLIKA.CO.ID,BATAM--Peserta Ujian Paket-C (setara SMA) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau dimintai biaya Rp4,5 juta per orang untuk kepengurusan ijazah yang dijanjikan selesai pada Oktober 2013 namun hingga kini belum keluar.
"Kami ada 11 orang diminta membayar Rp4,5 juta per orang. Katanya untuk kepengurusan ijazah yang akan diserahkan Oktober 2013 lalu. Namun hingga kini belum juga kami peroleh ijazahnya," kata seorang peserta ujian paket C 2013 yang enggan disebutkan namanya.
Ia mengatakan, pungutan itu dilakukan oleh seseorang pemilik Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) berinisial "Pc" di salah satu daerah di Batam.
"Karena hanya bersebelas, akhirnya diikutkan ujian di Batam Kota bersama sekitar 200 peserta lain. Sementara uang juga sudah kami setor, tapi belum juga keluar ijazahnya," kata dia.
Dia merasa binggung dan tidak tahu lagi harus berbuat apa, setelah Pc tidak memberikan kepastian mengenai ijazah tersebut.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Batam, Andi Agung saat ditemui membantah biaya ijazah Paket-C ditentukan oleh dinas.
Ia mengatakan mengenai biaya itu ditetapkan oleh PKBM dan tidak ada kaitanya dengan Dinas Pendidikan Kota Batam.
"Karena dilakukan oleh PKBM, jadi tidak ada kaitannya dengan kami. Masalah besaran pungutannya pun bukan dari kami. Tidak ada peraturan yang mengatur tentang itu, itu di BKPM bukan di kami," kata dia.
Ia mengatakan masalah biaya tidak ada sangkut pautnya dengan Disdik Batam, namun mengakui kalau PKBM tempat 11 orang mendaftar untuk ikut ujian tersebut tidak memenuhi syarat.
"Memang PKBM di Sei-Beduk tempat mereka daftar tidak memenuhi syarat, sehingga ujiannya gabung. Namun yang melaporkan itu lulus kok, kami sudah cek," kata dia.
Agung mengatakan, ijazah peserta ujian Paket-C hingga kini memang belum dibagikan karena sebagian belum ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin.
"Kami baru menerimanya awal Oktober 2013. Kami harus verifikasi lagi karena banyak yang salah. Sampai sekarang memang belum selesai," kata dia.
Agung mengatakan, pada 2013 ada sekitar 700 peserta Ujian Paket-C, 319 peserta Paket-B, dan 192 Paket-A di Batam.
"Semuanya juga belum terima ijazah kok. Ini ulah oknum saja, tidak ada kaitannya dengan kebijakan Disdik Batam," kata Agung.