REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayakan melakukan persiapan Ujian Nasional Computer Based Test dengan sangat kehati-hatian. Mengingat, tahun ini adalah pertama kali UN CBT dilaksanakan di Indonesia.
"Persiapan UN CBT yang pemerintah lakukan penuh dengan kehati-hatian. Hal ini dilakukan agar mengantisipasi dampak negatif kedepannya," ujat Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekom), Ari Susanto, Kamis (5/3).
Ia melanjutkan, hal ini juga dilakukan untuk meredam kecemasan pihak sekolah dan para siswa, baik yang menggunakan UN CBT tahun ini maupun di masa mendatang.
Menurutnya, UN CBT perlu dipersiapkan dengan matang, agar kesuksesan yang diharapkna dapat tercapai. "Apabila ada kelemahan atau keterbatasan dalam pelaksanaannya, diharapkan tidak menimbulkan rasa takut terhadap tekonologi informasi dan komunikasi (TIK) di kalangan siswa, guru, dan orang tua murid."
Ia menyebutkan, bentuk persiapan yang dilakukan oleh pemerintah adalah persiapan assesmen aplikasi, finalisasi buku panduan dan petunjuk teknis, verifikasi sekolah, pelatihan untuk tim dan tenis sekolah. Tak tertinggal pula, persiapan risk management dan help desk yang terkait dengan pelaksanaan UN CBT.
"Meskipun begitu, kami siap untuk melaksanakan UN CBT. Kami yakin, jika semua persiapan telah dilakukan dengan baik maka pelaksanaan UN CBT pun dapat berjalan lancar," tambahnya.