REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Pemerintah Kota Cimahi tengah berupaya menjadikan kota tersebut sebagai acuan dalam hal pemodelan sistem sekolah yang berbasis pada digital di tingkat nasional ataupun Asia Tenggara. 

Asisten Administrasi Umum Kota Cimahi, Sri Nurul Handayani, menjelaskan, dalam kondisi demikian, tiap guru akan mampu memerankan tugasnya dengan maksimal. Terlebih, para peserta didik pun bisa mendapat banyak hal baru ketika berada di kelas. "Jadi tidak bosan saat belajar," kata dia, Rabu (18/3).

Konsekuensinya, tiap guru mesti mampu dan memiliki kompetensi dalam menggunakan sistem digitalisasi. Lanjut Sri, seluruh guru pun perlu diberikan pemahaman dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. "Hingga kini banya guru yang masih gagap menggunakan komputer," kata dia.

Karena itulah, Sri menjelaskan, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Cimahi bekerja sama dengan Southeast Asian Ministers of Education (SEAMOLEC) di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), untuk memberikan pemahaman kepada seluruh guru terkait penggunaan perangkat teknologi informasi dan komunikasi. 

Hasil kerja sama tersebut, yakni pelatihan Seadigital Class, yang menjadi turunan dari program digital e-book Pemkot Cimahi. Kegiatan tersebut, tepatnya adalah pelatihan modelling sekolah digital dan memberikan pengajaran tentang pembuatan bahan ajar yang berbasis pada digital. "Lewat ini, para guru akan memahami penggunaan perangkat teknologi," kata dia.

Pelatihan tersebut, kata Sri, juga memberikan simulasi digital terkait cara pengolahan informasi digital, kelas virtual. Selain itu, juga diajarkan bagaimana membuat bahan ajar secara visual dan memanfaatkan digital e-book. "Sehingga bisa lebih efektif pengajaran kepada siswanya," ujar dia. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika