REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sehubungan dengan adanya perubahan pada jadwal ujian tertulis SBMPTN 2015, calon peserta SBMPTN 2015 untuk kelompok ujian soshum dan campuran yang mencetak kartu tanda peserta sebelum 12 Mei 2015 pukul 18.00 WIB, diharapkan untuk segera melakukan cetak ulang. Cetak ulang kartu tanda peserta bisa dilakukan melalui laman http:pendaftaran.sbmptn.or.id.
Berikut langkah-langkah untuk mencetak kartu tanda peserta: Calon peserta mengakses http:pendaftaran.sbmptn.or.iduntuk melakukan log in dengan menggunakan KAP dan PIN yang dimiliki. Bagi calon peserta yang sebelumnya sudah melakukan pendaftaran secara lengkap, laman pendaftaran SBMPTN 2015 akan menampilkan laman konfirmasi data borang peserta. Sementara bagi calon peserta yang sama sekali belum melakukan pendaftaran, laman yang muncul adalah laman awal pengisian data untuk melakukan pendaftaran.
Calon peserta juga harus memastikan bahwa data yang tertera pada laman yang memuat konfirmasi data borang peserta sudah benar. Jika masih ada data yang salah, calon peserta bisa meng-klik biodata untuk mengubah biodata, data pendidikan untuk mengubah data pendidikan, dan data pilihan untuk mengubah isian data pilihan program studi. Calon peserta harus meng-klik pernyataan ‘Saya Setuju’ apabila data yang tertera pada laman yang memuat konfirmasi data borang peserta sudah benar
Calon peserta meng-klik opsi kartu untuk menampilkan kartu tanda peserta SBMPTN 2015. Laman pendaftaran SBMPTN 2015 akan menampilkan laman tata cara menyimpan berkas dan mencetak kartu peserta ujian SBMPTN 2015
Calon peserta meng-klik opsi cetak untuk mencetak kartu tanda peserta SBMPTN 2015
Jika calon peserta belum mencetak kartu tanda peserta SBMPTN 2015, maka calon peserta belum dinyatakan sebagai peserta SBMPTN 2015. Maka dari itu, calon peserta disarankan mencetak kartu tanda peserta segera setelah melakukan finalisasi pendaftaran. Calon peserta juga disarankan agar menyimpan data kartu tanda peserta SBMPTN 2015 baik berupa softcopy maupun hardcopy untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika