REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Krisnadwipayana (Unkris) mewisuda sebanyak 959 mahasiswa yang lulus mulai dari gelar sarjana hingga doktoral. Bahkan, wisuda untuk program doktoral merupakan yang pertama kalinya digelar Unkris.
Dari total 959 wisudawan itu terdiri dari sarjana strata 1 sebanyak 578 wisudawan, strata 2 sebanyak 380 wisudawan, dan strata 3 hanya seorang wisudawan. “Unkris akan selalu meningkatkan kualitas lulusan sarjananya,” kata Rektor Unkris Dr Abdul Rivai saat Wisuda Sarjana Unkris yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (1/9).
Rivai mengatakan secara akademik prestasi yang diraih para wisudawan tergolong baik. Menurutnya, dari masing-masing fakultas terdapat perwakilan wisudawan yang lulus dengan nilai terbaik. “Meningkatkan mutu lulusan Unkris menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Menurutnya, sebagai salah satu bentuk tanggung jawab Unkris di bidang pendidikan tinggi diwujudkan melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Di bidang pengajaran, kata dia, selain meningkatkan pendidikan peserta didik, Unkris juga melakukan program pengembangkan tenaga pengajar melalui peningkatan pendidikan ke jenjang strata 3.
Untuk itu, lanjut dia, Unkris melakukan kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di antaranya, Hiroshima University of Economic Japan, Beuth University of Technology Berlin, Universitas Utara Malaysia, Universitas Gajah Mada, Universitas Diponegoro, dan Universitas Merdeka. “Dan Saat ini dalam proses kerja sama dengan perguruan tinggi di lingkup ASEAN, antara lain Thailand, Singapura, Malaysia, dan Filipina untuk pengembangan e-journal,” kata Rivai.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Unkris Prof Gayus Lumbuun mengatakan Unkris sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi swasta telah mengabdikan diri selama 63 tahun. Menurutnya, Unkris telah ikut melaksanakan program pemerintah di bidang pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang telah dimulai sejak Unkris berdiri, yakni 1 April 1952.
Dewan Pembina Yayasan Unkris, lanjut Gayus, akan selalu memberikan dukungan agar Unkris dapat terus meningkatkan kinerja sehingga dapat menghasilkan SDM yang berkualitas. Kepada para wisudawan, Gayus berpesan, wisuda bukan akhir dari ketekunan dalam menuntut ilmu, jutru wisuda adalah titik awal pengabdian dalam masyarakat dengan ilmu yang dimiliki harus terus-menerus dikembang dan ditingkatkan.
Dia menambahkan, dalam pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Unkris juga telah berupaya mengadakan diskusi, studi banding, seminar tingkat nasional, maupun internasional dengan mendatangkan nara sumber dari luar negeri dengan tujuan untuk bertukar pikiran dan pendapat, sehingga dapat dihasilkan kebijakan yang berlandaskan ilmiah.
“Memang sudah seharusnya karya akademik yang monumental dan layanan berstandar internasional harus terus diupayakan agar Universitas Krisnadwipayana dapat mempersembahkan hasil terbaiknya bagi kepentingan peserta didik,” kata Gayus.