REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bagi sebagian orang, Matematika dianggap sebagai sebuah pelajaran yang sulit dan tidak begitu jelas manfaatnya dalam kehidupan nyata. Namun, tidak begitu menurut Ketua Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Hartono. Hartono mengatakan banyak manfaat yang dapat diperoleh dari Matematika terapan.
Dia mengatakan, ilmu Matematika terapan dapat dimanfaatkan untuk mengantisipasi banyak persoalan kehidupan, termasuk lingkungan. "Persoalan dampak banjir serta prediksi cuaca dan tsunami merupakan beberapa contoh fenomena lingkungan yang dapat disimulasi dan dimodelkan dengan memanfaatkan ilmu matematika terapan," katanya, Senin (7/9).
Menurut dia, untuk memanfaatkannya memang agak rumit dan pemahamannya harus komprehensif. Untuk benar-benar menguasai harus memahami komputasi, sehingga pembuatan model maupun simulasi dapat dilakukan dengan penyimpangan kekeliruan seminimal mungkin. Namun, kata dia, dibandingkan negara-negara maju, aplikasi Matematika terapan di Indonesia dapat dikatakan tertinggal 20 tahun. Hal itu yang juga dialami rata-rata negara-negara ASEAN lainnya.
Pakar matematika USD yang membuat model dan simulasi tentang banjir di Jakarta, Sudi Mungkasi mengatakan melalui model dan simulasi yang dibuat antara lain dapat diperkirakan daerah mana saja yang kemungkinan terendam banjir jika terjadi hujan di Bogor atau wilayah hulu. "Selain daerah mana saja, melalui simulasi dan model itu kita juga dapat memprediksi volume banjir yang kemungkinan akan tercurah, dan kemungkinan lain sehingga dapat diantisipasi untuk cara penanganannya hingga dapat meminimalkan kemungkinan jatuhnya korban," katanya.