REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Universitas Djuanda akan mengadakan Wisuda Sarjana ke-34 di Puri Begawan Kota Bogor, Rabu (1/6). Calon wisudawan yang akan dilantik berjumlah 291 orang. Terdiri atas Faperta 30 orang, Fakultas Ilmu Pangan Halal (Fiphal) 8 orang, FE 33 orang, FISIP 37 orang, FH 31 orang, Fakultas Ekonomi Islam (FEI) 14 orang, FKIP 132 orang, dan pascasarjana enam orang.
Rektor Universitas Djuanda Martin Roestamy menyatakan, wisuda sarjana kali ini adalah wisuda yang dilakukan di tengah proses upaya Universitas Djuanda menjadi universitas riset yang diakui oleh dunia sesuai visi baru Universitas Djuanda.
Upaya itu dilandasi oleh prestasi yang telah diperoleh Universitas Djuanda, antara lain menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta di wilayah Bogor dan sekitarnya yang memperoleh nilai B dalam Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) dan kluster madya untuk LPPM.
Selain itu, Universitas Djuanda telah meraih peringkat 73 perguruan tinggi berkualitas versi Kemenristekdikti pada 2016 dari 3.320 perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Pada kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, aktivitas dosen Universitas Djuanda memang sangat tinggi dan sering memperoleh pengakuan dan penghargaan dari instansi pemerintah.
LPPM Universitas Djuanda sering menyelenggarakan research expo yang melibatkan berbagai perguruan tinggi lainnya, termasuk sejumlah perguruan tinggi di Bogor, misalnya Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Nusa Bangsa, dan STIE Kesatuan.
Acara Research Expo biasanya menampilkan acara lomba poster dan pemaparan hasil penelitian yang berasal dari Kemenristek, yaitu penelitian strategi nasional, penelitian kompetitif nasional, penelitian fundamental, hibah bersaing, penelitian dosen pemula, disertasi, dan hibah dari BP3 Iptek pemerintah provinsi.
Universitas Djuanda dikenal pula sebagai Universitas Bertauhid. Maknanya, menurut Martin Roestamy, adalah segala sesuatu selalu didasarkan karena Allah SWT, positive thinking, hatinya bersih, terpelihara budi bahasanya, dan menegakkan Pancadharma (Tridharma di tambah bertauhid dan profesional).
Prestasi mahasiswa Universitas Djuanda juga dapat dibanggakan. Antara lain menjadi juara I MTQ Nasional Perguruan Tinggi Indonesia dan berkali-kali menjadi Duta Genre Kabupaten Bogor. Kepedulian Universitas Djuanda kepada pengembangan Islam sangat tinggi, antara lain dibuktikan dengan membina 100 lebih pondok pesantren informal Salaf (Kobong) di daerah Bogor, Sukabumi, dan Cianjur. Tujuannya selain untuk merekatkan silaturahim, juga untuk mencegah radikalisasi.
Universitas Djuanda kini memiliki tujuh fakultas, terdiri atas FKIP, FE, FISIP, Faperta, Fiphal, FEI, dan Fakultas Hukum. Universitas Djuanda juga menyelenggarakan pendidikan magister yaitu magister hukum, magister administrasi publik, dan magister teknologi pangan.