Rabu 09 Aug 2017 22:44 WIB

Penguatan Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Semua Pihak

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Siswa-siswi Sekolah Dasar mengikuti pelajaran di sekolahnya. (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Siswa-siswi Sekolah Dasar mengikuti pelajaran di sekolahnya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ratusan Kepala Sekolah di Aceh dan Sumatra Utara mengikuti bimbingan teknis program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini digelar di Medan selama empat hari sejak hari ini, Rabu (9/8) hingga Sabtu (12/8).

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Sumarna Surapranata mengatakan, penerapan PPK merupakan tanggung jawab bersama. "Kalau tidak ada support dari Dinas Pendidikan, bagaimana bisa? Mengingat sekolah berada di bawah Dinas Pendidikan, sehingga dukungan Dinas Pendidikan sangat dibutuhkan," kata Sumarna, Rabu (9/8).

Sumarna mengatakan, dukungan masyarakat serta Dinas Pendidikan sangat diperlukan demi terlaksananya program PPK secara maksimal. Dia berharap, para kepala sekolah yang mengikuti bimbingan teknis PPK ini juga dapat menyampaikan materi tersebut kepada sekolah-sekolah lain di sekitarnya.

"Tanpa usaha, nggak akan ada hasil. Itu yang harus ditanam ke siswa. PPK jangan cuma jadi jargon sehingga tidak dibiasakan dan menjadi budaya. Semua harus dikenal, diketahui, dibiasakan hingga akhirnya menjadi budaya," ujar dia.

Pelatihan ini melibatkan 86 Kepala Sekolah SMP dan 61 Kepala SD di wilayah Sumut dan Aceh. Pelatihan ini dirancang agar Kepala Sekolah dapat mengembangkan pendekatan pendidikan karakter di sekolah.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Medan Masrul Badri mengatakan, kota Medan sebenarnya telah lama menerapkan pendidikan karakter. Hal ini, menurutnya, terlihat dari hampir seluruh sekolah yang memulai proses belajar mengajar dengan berdoa terlebih dahulu. "Bahkan sekarang sudah ngetren kepala sekolah berserta guru menyambut anak-anak dengan salam selamat pagi," ujar dia.

Menurut Masrul, saat ini semakin banyak tantangan dari luar yang menimbulkan resistensi dalam pengembangan karakter. Oleh karena itu, dia berharap, seluruh pihak dapat berperan dalam membangun karakter anak bangsa.

"Nggak cuma sekolah yang bertanggungjawab. Teman-teman di sekolah juga harus kembali membangun jaringan kuat ke masyarakat dan keluarga. Manfaatkan betul kesempatan ini untuk memperkuat kemampuan kita untuk penguatan pendidikan karakter," kata Masrul.

Bimbingan teknis kepada Kepala Sekolah  ini ditargetkan akan dilakukan di delapan wilayah pada 2017. Kepala sekolah selaku lembaga tertinggi di satuan pendidikan diharapkan dapat menerapkan pemahaman serta praktik-praktik yang baik tentang pendidikan karakter di sekolah mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement