REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 207 perusahaan membuka kesempatan lapangan kerja bagi ribuan calon pelamar dari berbagai daerah dalam ajang Indonesia Career Expo. Ajang pameran lapangan pekerjaan yang dihadiri ribuan pencari kerja tersebut juga tercatat di rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) karena jumlah perusahaan yang mengikuti pameran tersebut adalah yang terbesar selama ini.
Menurut Mujiono Abadi, pimpinan Maxi Organizer, penyelenggara selama ini setiap pameran bursa lapangan kerja hanya diikuti sekitar 100 perusahaan. Kali ini, pihaknya sengaja membuat pameran lapangan pekerjaan yang diikuti 207 perusahaan. Selain terbesar, ajang ini akan mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan yang dituju secara langsung. "Selama ini mereka hanya kirim CV lewat email atau medos, sehingga kurang komunikatif," katanya usai pembukaan pameran tersebut Jumat (8/9).
Osmar Semesta Susilo Wakil Direktur MURI menambahkan untuk meraih rekor MURI harus memenuhi minimal salah satu dari tiga kriteria. Yakni, inovasi, terukur terbanyak atau terpendek, unik dan langka serta Budaya Indoneaia yg khas. "Ini masuk yang terbanyak," katanya.
Kegiatan bursa lapangan kerja tersebut mendapat sambutan positif dari Pemkab Tangerang. Apalagi di kabupaten yang memiliki sejumlah sentra industri besar tersebut masih banyak dijumpai pengangguran. "Kami memberi apresiasi kegiatan ini," kata Tifna Purmana Kabid Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Pemkab. Tangerang.
Tingginya angka pengangguran di wilayah ini lebih banyak akibat dari ketrampilan yang minim, etos kerja yang kurang baik dan pendidikan yang tidak sesuai kebutuhan. Di Kabupaten Tangerang masih banyak tenaga kerja yang enggan bekerja jauh dari tepat tinggalnya.
Padahal mereka rata rata memperoleh standar gaji Rp 3 juta lebih atau standar UMR. "Akhirnya peluang ini diambil tenaga pendatang yang siap bekerja dimana saja," kata Ahmad Hidayat Kasi Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Transmigrasi Kabupaten Tangerang.
Selain itu sarana pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri setempat juga kurang terfasilitasi. Di wilayahnya terdapat banyak berdiri pabrik sepatu sehingga dibutuhkan SMK terkait dengan industri sepatu, kimia atau kulit. Pihaknya juga sudah mencari solusi dengan mendirikan Balai Latihan Kerja di wilayah Serpong, Jayanti dan Serang.