REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan mencetak 1.000 tenaga ahli di bidang perfilman dari lulusan SMK. Hal itu dikatakan oleh Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Maman Wijaya, Jakarta, Rabu (28/2).
Pemerintah melakukan berbagai upaya seperti mengadakan lokakarya, merevitalisasi kurikulum perfilman SMK dan membentuk SMK perfilman. "Tahun ini kita akan melakukan revitalisasi di 112 SMK di Indonesia yang memiliki mata pelajaran film, nantinya sekolah-sekolah tersebut akan meningkatkan dari mata pelajaran menjadi program studi film," kata Maman.
Dia mengatakan revitalisasi SMK adalah langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah karena SMK yang punya mata pelajaran film telah memiliki sarana dan prasarana untuk kegiatan belajar mengajar.
Selain meningkatkan dari mata pelajaran menjadi program studi, pemerintah juga akan menyelaraskan kurikulum perfilman di sekolah dengan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), agar lulusan dari SMK dapat disertifikasi.
"Jadi sekolah akan menyiapkan siswa untuk ikut ujian sertifikasi, sehingga para lulusan ini nanti dapat mencari pekerjaan," kata dia.
Dia mengatakan selama ini siswa-siswa yang masuk ke jurusan perfilman bukan berasal dari sekolah menengah perfilman dengan revitalisasi tersebut maka pemerintah menyiapkan siswa agar memiliki ilmu dasar jika mereka ingin melanjutkan ke perguruan tinggi.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Didik Suhardi mengatakan revitalisasi SMK itu dilakukan secara bertahap, tahun ini akan ada 18 sekolah menengah kejuruan yang siap direvitalisasi.