Senin 29 Jul 2019 17:03 WIB

Mendikbud Minta Pemda Kurangi Jurusan SMK yang tak Relevan

Untuk jurusan yang sudah terlanjur ada kelak akan dikonversikan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah (pemda) untuk mengurangi jurusan yang ada di sekolah menengah kejuruan (SMK), terutama jurusan yang tidak relevan. "Kami meminta agar pemerintah daerah untuk tidak lagi membuka jurusan-jurusan yang tidak relevan atau kompetitif. Untuk jurusan yang sudah terlanjur ada akan kita konversikan," katanya saat inspeksi mendadak (sidak) di SMKN 1 Jakarta, Jakarta, Senin (29/7).

Menurut dia, jurusan yang ada di SMK yang sudah jenuh akan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Yang mengetahui kondisi itu adalah pemerintah daerah. Namun untuk rancangan umum itu adalah urusannya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Baca Juga

Jurusan yang ada, kata Mendikbud, hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan saat ini agar lulusannya bisa terserap dunia industri. Kemendikbud, kata dia, memberikan keleluasaan pada pihak industri untuk turut membantu sekolah, terutama sekolah mitra untuk merancang kurikulum di masing-masing tempat.

"Porsinya bisa mencapai 70 persen, yang mana hasil rancangan sekolah dan indutri. Hal itu dikarenakan SMK tidak lagi berbasis pada pihak pemilik, tetapi permintaan. Karena itu kurikulum termasuk rancangan pengajaran ditentukan dunia industri dan mitra," katanya.

Dalam kesempatan itu, Mendikbud mengunjungi SMKN 1 Jakarta dan melihat langsung proses pembelajaran di sekolah itu. Ia mengunjungi ruang praktik jurusan teknik kendaraan ringan (TKR) yang ada di sekolah itu.

Mendikbudjuga menambahkan pihaknya akan memberikan bantuan peralatan ke sekolah itu. Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta sudah memberikan bantuan ruangan kelas untuk SMKN 1 Jakarta.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement