Rabu 18 Sep 2019 20:16 WIB

Kemendikbud: Guru Harus Terbuka dengan Teknologi

'Dalam konteks teknologi digital, guru one step behind the students.'

Anak dan internet
Foto: EPA
Anak dan internet

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Bidang Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Suparto menyarankan agar guru bisa membuka diri dengan perkembangan teknologi. Dengan demikian, Indonesia tidak tertinggal dari siswa dalam penguasaan teknologi.

"Dalam konteks teknologi digital, guru-guru kita itu one step behind the students. Guru-guru kita malah tertinggal dari siswa," katanya dalam konferensi pers usai acara International Conference: Embedding Artificial Intelligence (AI) in Education Policy and Practice for Southeast Asia yang digelar di Jakarta, Rabu (18/9).

Baca Juga

Dalam penguasaan teknologi, guru, kata dia, termasuk golongan digital migrant, orang yang baru belajar dalam teknologi digital. Sementara siswa mereka menjadi digital native, generasi yang seolah dengan sendirinya bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

"Anak yang belum bisa membaca pun bisa mengoperasikan handphone. Anak-anak balita saat ini sudah bisa main HP, bahkan bisa download sendiri," katanya.

Karena itu, menurut dia, guru harus bisa memperpendek kesenjangan dalam penguasaan teknologi. "Caranya? Mau tidak mau guru perlu sedapat mungkin masuk ke dunia anak. Jangan paksa anak-anak untuk masuk ke dunia guru," jelasnya.

Guru, kata dia, perlu memiliki visi yang jauh lebih maju dibandingkan siswa mereka sehingga dalam penguasaan teknologi. "Jadi mereka perlu terbuka dengan teknologi. Bukan takut dengan teknologi. Apalagi menghindari teknologi," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement