REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA – Tujuh siswa SMK NU Banat Kudus unjuk kemampuan di ajang bergengsi Grand Prix Sakura Collection “Asia Students Awards 2020” yang diselenggarakan di Atrium Jewel Changi Airport, Singapura, akhir pekan lalu, Ahad (5/1). Empat siswa kejuruan tersebut sukses memboyong sejumlah gelar. Mereka ialah Dania Pulungan (Juara 2), Najla Mufida (Juara 3), Salsabila Nizatin (Juara 4) dan Fira Aulia (Juara 5).
Pada fase awal kompetisi yakni November 2019, para siswa SMK NU Banat Kudus harus memeras ide dan mengirimkan konsep desain mereka ke penyelenggara. Mereka harus bersaing dengan ribuan peserta dari berbagai sekolah fashion dari enam negara di Asia Tenggara.
Hasilnya, SMK binaan Djarum Foundation ini sukses mengirimkan tujuh siswa dari 10 finalis yang mewakili Indonesia. Mereka memperebutkan hadiah untuk berkolaborasi dengan proyek Citizen Eco Bag dan pengalaman belajar di Esmod Japon, Tokyo.
Program Associate Djarum Foundation, Galuh Paskamagma, mengatakan, raihan prestasi di level internasional ini menunjukkan potensi pelajar sekolah kejuruan, khususnya SMK NU Banat Kudus. Ini tidak kalah dibandingkan dengan mahasiwa perguruan tinggi ataupun sekolah mode lainnya.
“Prestasi ini merupakan sebuah kebanggaan bagi anak-anak SMK NU Banat Kudus yang berhasil menunjukkan bahwa karya mereka bisa bersaing dan tidak kalah dengan mahasiswa perguruan tinggi. Prestasi ini juga menjadi portofolio untuk bisa bersaing di dunia kerja nantinya,” kata Galuh dalam keterangan resmi yang diterima media di Jakarta, Selasa (7/1).
Hal senada diutarakan oleh Dania Pulungan. Mengusung konsep “SHINOGIRI” yaitu kolaborasi ide dari “SHINOBI x ONIGIRI”, siswa kelas X SMK NU Banat Kudus ini sukses meraih Juara 2 berkat ide cemerlangnya tersebut. Shinobi merupakan nama lain dari ninja dan onigiri, semacam streetfood di kalangan masyarakat Jepang.
“Pastinya bangga sekali bisa menjadi juara 2 di ajang bergengsi ini. Kemenangan ini menjadi capaian dan pengalaman berharga yang bisa memotivasi buat saya sehingga ke depannya bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi,” tutur Dania.
Ia mengatalan, proses kreatif yang mengantarkannya menjadi juara dimulai sejak beberapa bulan lalu dengan mencari konsep desain yang tepat sesuai dengan tema kompetisi ini.
Akhirnya ia mengambil ide “Shinogiri” dikarenakan dua elemen tersebut mempunyai daya tarik warna monokromatik yang bersatu padu. Ini dapat membuahkan hasil yang bersifat Urban dan Streetwear.
"Ketika harus menyeimbangkan kolase warna antara hitam dan putih dari sebuah arti masing-masing. Warna Hitam pada Shinobi melambangkan gagah, tak terlihat dan menyelinap. Lalu untuk warna putih pada onigiri melambangkan arti bersih dan suci. Dua filosofi warna yang sangat menarik untuk dijadikan Urban Streetwear,” kata Dania menjelaskan.