REPUBLIKA.CO.ID, SABAH -- KJRI Kota KInabalu mengelar Indonesian Week 2016. Indonesian Week 2016 dimulai tanggal 11-13 November 2016 di One Borneo Mall, Kota Kinabalu. Event yang sudah berlangsung kali kedua ini merupakan pertunjukkan mini yang bertujuan untuk mempromosikan produk dagang dan mempertontonkan pertunjukan seni dan budaya tradisional Indonesia. Indonesian Week 2016 kali ini mengambil tema 'Kopi dan Seni Budaya Indonesia'.
Akhmad DH Irfan, Konjen RI untuk Sabah – Malaysia, mengatakan di Sabah, masyarakat Indonesia dikenal sangat kreatif oleh penduduk lokal. Dia berharap pameran Indonesian Week ini bisa terus menjalin hubungan sosial ekonomi yang menguntungkan antara Indonesia dengan Sabah.
Para pengusaha Indonesian Week tahun ini berjumlah 24 perusahaan, bertambah delapan, dari 16 pada tahun 2015 lalu. Indonesian Week tahun ini pun menghadirkan fashion show desain baju dari sarung tradisional yang dibawakan oleh model Sabah berkolaborasi dengan panitia acara. Pada fashion show ini, KJRI Kota Kinabalu bekerjasama dengan Eneycia Doulus, seorang desainer perancang baju yang menyulap kain sarung tradisional Gajah Duduk menjadi berbagai model baju (atasan) serta celana yang beraneka ragam.
“Kita orang Melayu tentu mengenal kain sarung, dan saya sebagai desainer fashion melihat sarung begitu potensial sehingga saya terinspirasi bikin desain baju dan celana dari sarung," kata Eneycia yang juga merupakan distributor tekstil Gajah Duduk di Sabah itu.
Pada ajang Indonesian Week 2016 ini, merk-merk ternama Indonesia yang dipromosikan diantaranya ialah Antangin JRG, Srongpas, Herbana, Teh Kepala Jenggot, Indodiapers (Baby Boom, Oto) Terravest, Safe Care, Frana Spa, Gajah Duduk (melalui Enn Ventures S/B), Jilsi Toys, dan produk dari PT. Eran Teknikatama.
KJRI Kota Kinabalu bekerjasama juga dengan Kantor Daerah, yakni Disperindagkop Pemkab Bantul-Jawa Tengah, Disperindag Bogor dan Disporaparsenbud Pemda Depok Jawa Barat. Turut memeriahkan Indonesian Week ialah Dharma Wanita Persatuan KJRI Kota Kinabalu, para UKM binaan Pemkot dan Pemda Depok-Jawa Barat, UKM binaan dari Pemkab Bantul-Jawa Tengah, serta UKM mandiri seperti Tewetewe Art, Hens Co, CV Wita Hara Kirana, Batik Hatta, Utti’s Craft, Vonny Collection, YYEBatik dan Gaza Leather.
Pada Indonesia Week kali ini, disajikan juga Tarian Goyang Amprok yang dibawakan secara khusus oleh Sanggar Tari Ayodya Pala dari Kota Depok, disambung Tarian Zapin Fitroh yang dibawakan dengan lincah oleh murid-murid dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu. Selain itu hadir juga "Abang dan Mpok Kota Depok" untuk mendukung kesuksesan acara Indonesian Week 2016.
Penampilan seni tari berlanjut dengan musik tradisional angklung yang dimainkan oleh pengunjung yang hadir sangat antusias sekali dipandu oleh Guru dari SIKK (Sekolah Indonesia Kota Kinabalu) dengan lagu berjudul Gunung Kinabalu, ciptaan musisi lokal Malaysia yang begitu dikenal oleh masyarakat setempat.