REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat menyatakan akan angkat bicara terkait kasus yang menimpa Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan Partai Demokrat akan menyampaikan hasilnya dalam dua hari ini.
"Dua hari ini akan kami umumkan hasilnya, tapi instruksinya kami sudah sampaikan ke Roy Suryo untuk selesaikan masalah ini," kata Hinca saat ditemui di Mega Kuningan, Jakarta, Ahad (9/9).
Hinca mengatakan Partai Demokrat mengimbau kepada Roy untuk menyelesaikan masalah tersebut secara baik. Roy diminta untuk segera mengklarifikasi segala tuduhan yang telah diarahkan kepadanya.
"Karena kan Mas Roy Suryo itu adalah sebagai mantan menteri, jadi kita minta selesaikan baik baik," ujarnya.
Hinca enggan menjawab ketika disinggung terkait seberapa besar kasus Roy mengganggu Partai Demokrat. Namun ia meyakini persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan baik oleh partai berlambang mercy tersebut.
"Kalau bahasa sastranya, badai pasti berlalu," ucap anggota komisi III tersebut.
Sementara itu Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengungkapkan Roy Suryo telah diberi waktu tujuh hari untuk menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapinya. Pria yang dikenal sebagai ahli informatika tersebut juga diarahkan untuk bisa bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) untuk mengklarifikasi tuduhan tersebut.
Ferdinand menambahkan, SBY pun berpesan apabila benar ada Barang Milik Negara (BMN) dibawa pulang oleh Roy Suryo, maka Roy diperintahkan untuk segera mengembalikkan barang-barang tersebut kepada Pemerintah. Namun apabila hal yang dituduhkan tidak benar, maka pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) harus membersihkan nama Roy Suryo.
"Jadi kita harap pertemuan nanti apakah antara Roy Suryo dengan Kemenpora, atau tiga-tiganya ada BPK disana kita harapkan seminggu kedepan ini akan menyelesaikan masalah ini," ungkapnya.
Roy Suryo dikabarkan belum mengembalikan BMN sebanyak 3.226 unit. Roy pun pun membantah dan menduga hal itu sengaja dilakukan untuk merusak nama baiknya di tahun politik ini.