REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Uji coba penggunaan jalur rel baru di ruas jalur KA antara stasiun Purwokerto-Notog, Jumat (14/8), menelan korban. Kereta Api Serayu jurusan Purwokerto-Bandung yang baru melintas di rel baru, menabrak Martareja (70 tahun), petani warga Desa Pengebatan Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas, yang baru pulang dari sawah.
Informasi dari lokasi kejadian menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi saat korban baru hendak pulang dari sawah dengan menyusuri jalur KA. ''Kalau pulang-pergi dari sawah ke rumah, korban memang harus menyeberang rel KA,'' kata Harsono, seorang warga setempat.
Kemungkinan, kata dia, saat berjalan di rel tersebut, korban tidak mengetahui bahwa rel jalur ganda ruas Purwokerto-Notog yang baru selesai dibangun, mulai dilintasi KA.
''Sebelum kejadian, masinis KA sebenarnya sempat membunyikan peluit KA. Korban yang awalnya berjalan di atas rel yang dikiranya aktif, kemudian pindah ke rel yang dianggap belum akan digunakan. Ternyata, justru KA itu melintas di KA yang dianggapnya belum akan digunakan sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari,'' katanya.
Harsono juga menyebutkan, pada dasarnya korban memang sudah berusia cukup lanjut, sehingga korban tidak cukup sigap menghindar saat mengetahui KA akan melintas di jalur tersebut.
Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, mengakui adanya kejadian itu. Dia juga membenarkan, kecelakaan terjadi pada jalur rel baru yang sedang diuji coba dilintasi KA.
''Uji coba rel baru di jalur ganda Purwokerto-Notog memang baru diujicobakan mulai Senin (14/9) ini. Sebelum KA Serayu, beberapa menit sebelumnya juga ada lokomotif dan KA Logawa yang melintas di rel baru tersebut,'' ujarnya. Menurutnya, uji coba dilakukan sekaligus untuk mengecek kelaikkan jalur rel KA yang baru selesai dibangun.
Setelah kejadian itu, kata Supriyanto, masinis KA Serayu sempat menghentikan KA nya untuk melakukan pengecekan rangkaian dan situasi. Namun setelah dipastikan KA dalam kondisi aman, KA kembali melanjutkan perjalanan lima menit kemudian.
Dia juga menyebutkan, pemberangkatan KA Serayu dari stasiun Purwokerto, sejak awal memang sudah mengalami keterlambatan. ''KA yang seharusnya berangkat pukul 06.30 memang mengalami keterlambatan berangkat sehingga baru berangkat pukul 07.20,'' ujarnya.
Mengenai kejadian tersebut, dia mengingatkan, pada dasarnya jalur KA merupakan jalur yang steril dari aktivitas masyarakat umum. Hal itu juga tertuang UU No 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian. ''Untuk itu, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tidak menyebrang jalur KA di sembarang tempat. Sebelum menyeberang, juga harus dipastikan aman lebih dulu baru menyeberang,'' katanya.
Dia juga menyebutkan, pengerjaan jalur ganda (double track) di ruas antara Purwokerto-Kutoarjo, masih terus berlangsung. Pembangunan jalur rel baru itu, terbagi dalam beberapa koridor.
Dari ruas jalur sepanjang itu, jalur rel baru yang sudah selesai dibangun seluruhnya baru pada ruas jalur antara stasiun Purwokerto-Notog sepanjang sekitar 11 km. ''Ruas baru yang sudah selesai dibangun itulah yang sedang diujicoba,'' ujarnya.