Sabtu 15 Sep 2018 19:00 WIB

Ma'ruf Dinilai Berjasa Redam Konflik Masyarakat Dayak-FPI

Ma'ruf Amin hari ini berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat.

KH Ma'ruf Amin
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kedatangan KH Ma'ruf Amin ke Kota Pontianak, Kalimatan Barat (Kalbar), Sabtu (15/9), disambut masyarakat Dayak dan umat lintas agama. Mereka pun mengingatkan jasa Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) tersebut pada 2017, karena meredam konflik antara masyarakat Dayak dan Front Pembela Islam (FPI).

"Ini adalah kunjungan kiai (KH Ma'ruf Amin) yang ketiga ke Kalbar. Dalam kunjungan sebelumnya, pada tahun 2017, kiai turut berjasa meredam konflik antara masyarakat Dayak dengan FPI," kata Ketua Ikatan Keluarga Besar Madura (IKBM) Kalbar, H Sukiryanto, di Pontianak.

Karena jasanya itu, masyarakat Kalbar, menurut Sukiryanto, sangat berterima kasih kepada KH Ma'ruf Amin. "Kalau kiai tidak turun saat itu, hampir terjadi konflik besar," katanya.

Sementara itu, kedatangan Ma'ruf Amin ke Pontianak disambut masyarakat Dayak dan umat lintas agama. Ma'ruf Amin hadir dalam acara Dialog Kebangsaan yang dihelat para alumni organisasi kemahasiswaan.

Saat tiba di lokasi dialog, di Hotel Grand Mahkota, Jalan Sidas, Ma'ruf disambut masyarakat adat Dayak yang dipimpin oleh Sekjen Masyarakat Dayak Nasional Yacobus Kumis, Ketua IKBM Kalbar H Sukiryanto, Ketua PWNU Kalbar H Hildi Hamid, dan tokoh lainnya. Kiai Ma'ruf Amin diundang sebagai Dewan pembina BPIP.

Dalam dialog kebangsaan bertema "Membangun Negeri Tanpa Diskriminasi", Ma'ruf Amin mengajak semua hadirin bersyukur karena Indonesia memiliki landasan ideologi Pancasila. Menurutnya, Pancasila adalah titik temu dan kesepakatan sehingga lahirlah NKRI.

"Kita sebagai bangsa bersyukur karena kita punya landasan kesepakatan yang menjadikan lahirnya NKRI yaitu Pancasila. Pancasila adalah titik temu," kata Kiai Ma'ruf membuka dialog.

Ma'ruf mengatakan harusnya Indonesia bersyukur memiliki ideologi Pancasila. Sebab, tak ada negara lain yang memiliki ideologi seperti Pancasila.

"Kita beruntung sekali kita punya Pancasila, tidak semua negara punya itu. Yang punya landasan Pancasila dan UUD 1945 sehingga lahirnya NKRI," tambahnya.

Dialog kebangsaan tersebut digelar oleh Aliansi Kebangsaan Kalbar. Aliansi tersebut terdiri dari IKA PMII Kalbar, KAHMI Kalbar, PA GMNI Kalbar dan Forkoma PMKRI Kalbar. Sementara peserta yang hadir di kegiatan tersebut dari berbagai ormas, organisasi keagamaan, tokoh masyarakat, aparat keamanan, mahasiswa, dan lainnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement