Sabtu 15 Sep 2018 23:00 WIB

3.000 Warga Makan Nasi Lengko, Kota Cirebon Raih ORI

Makan nasi lengko yang dilakukan 3 ribu warga digelar di Jalan Siliwangi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kota Cirebon kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun anggaran 2017. Penyerahan predikat WTP itu dilakukan oleh Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Arman Syifa (kiri), kepada Pj Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik (kanan), di Bandung,  Rabu (30/5).
Foto: dok. Humas Pemkot Cirebon
Kota Cirebon kembali meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Daerah tahun anggaran 2017. Penyerahan predikat WTP itu dilakukan oleh Kepala BPK Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Arman Syifa (kiri), kepada Pj Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik (kanan), di Bandung, Rabu (30/5).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 3 ribu lebih warga Kota Cirebon makan nasi lengko bersama-sama, Sabtu (15/9). Kegiatan itupun tercatat dan pecahkan Original Record Indonesia (ORI).

Makan nasi lengko bersama yang dilakukan sekitar 3 ribu warga itu digelar di ruas Jalan Siliwangi Kota Cirebon. Mereka menyantap nasi lengko sambil duduk di atas karpet yang telah disediakan panitia. Sejumlah pertunjukkan dari panggung hiburan pun mengiringi aktivitas santap mereka.

Setelah selesai, Presiden ORI, Agung Elvianto, menyerahkan piagam pemecahan rekor ORI kategori kolosal, yaitu peserta terbanyak dengan memakan nasi lengko, makanan tradisional Cirebon, kepada Pj Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik. Selain itu, turut pula diberikan anugerah selendang dari ORI kepada Dedi sebagai bapak pemerhati Kuliner UMKM serta Duta Seni Budaya Indonesia.

Agung berharap, pemecahan rekor makan nasi lengko dengan peserta terbanyak itu bisa membawa nasi lengko menjadi ikon kuliner khas Indonesia. Dengan demikian, bisa disajikan di berbagai acara yang bersifat nasional bahkan internasional, yang diadakan di Indonesia.

‘’Ini bisa mendorong UMKM kita bergairah, ‘’ kata Agung.

Pj Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, menyambut baik kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian Hari Jadi Kota Cirebon ke-649 tahun tersebut."Yang jelas, ini adalah pesta rakyat, pesta kita bersama," tegas Dedi.

Nasi lengko berasal dari kata ‘langka’ yang artinya tidak ada. Di masa lalu saat zaman susah, warga susah mendapatkan lauk, kecuali tempe dan tahu, sehingga jadilah nasi lengko.

Nasi lengko merupakan nasi yang diatasnya diberi irisan tahu, tempe, ketimun dan tauge. Setelah itu, disiram dengan kuah kacang dan ditambah dengan kecap manis. Untuk menambah aroma sedap, ditaburkan daun kucai dan bawang goreng. N 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement