Ahad 16 Sep 2018 17:10 WIB

Tiga Masjid Bersejarah Kamboja

Statistik menunjukkan pada 1962 ada sekitar 100 masjid di negara ini.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Banjir bandang melanda Kamboja. Sekitar 18 kilometer dari Pnom Penh, umat Islam Kamboja berjibaku melewati banjir untuk sekadar shalat di sebuah masjid yang dikelilingi air.
Foto: AP
Banjir bandang melanda Kamboja. Sekitar 18 kilometer dari Pnom Penh, umat Islam Kamboja berjibaku melewati banjir untuk sekadar shalat di sebuah masjid yang dikelilingi air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komunitas Muslim di Komboja dikenal dengan sebutan Cham. Semenanjung Chrouy Changvar dekat Phnom Penh dianggap sebagai pusat spiritual Cham dan beberapa pejabat tinggi Muslim tinggal di sana.

Sebuah dewan orang-orang terkemuka di desa-desa Cham terdiri dari satu hakim dan beberapa katib, bilal, dan labi. Keempat pejabat tinggi dan hak mereka dibebaskan dari pajak pribadi dan mereka diundang untuk ambil bagian dalam upacara nasional besar di istana kerajaan.

Ketika Kamboja merdeka, komunitas Islam ditempatkan di bawah kendali dewan lima anggota yang mewakili komunitas dalam fungsi resmi dan dalam kontak dengan komunitas Islam lainnya. Setiap komunitas Muslim memiliki hakim yang memimpin komunitas dan masjid, seorang imam yang memimpin shalat, dan bilal.

Statistik menunjukkan pada 1962 ada sekitar 100 masjid di negara ini. Tiga masjid yang dikenal hingga kini adalah Masjid Internasional Phnom Penh atau Nurul-Ihsan, Masjid Agung al Serkal, dan Masjid Neak Mah.

Masjid Internasional Phnom Penh 

Masjid yang lebih dikenal sebagai Masjid Nur ul Ihsan ini dibangun pada 1813. Terletak di sisi timur Danau Boeng Kak pusat Kota Phnom Penh ini merupakan masjid terbesar di Kota, Phnom Penh ibu kota Kamboja.

Renovasi masjid ini pernah dilakukan pada 1990. Pembangunan masjid ini dibiayai sumber pendanaan dari Dubai, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi yang menyumbang dana sebesar 350 ribu dolar AS.

Masjid Agung al Serkal 

Masjid yang dibangun pada 1968 ini bergaya Ottoman yang terbesar di Kambojo. Secara resmi dibuka perdana menteri Hun Sen dalam sebuah upacara yang dihadiri lebih dari seribu orang.

Masjid Agung al-Serkal terdapat di lingkungan Boeng Kak Phnom Penh dan didanai Eisa Bin Nasser Bin Abdullatif Alserkal, seorang pengusaha Emirat. Masjid ini dibangun kembali pada 2012 dan menghabiskan anggaran dua juta dolar AS.

Masjid Neak Mah 

Masjid Neak Mah berada di Siem Reap.Masjid itu adalah bangunan dua lantai dengan kubah emas besar di bagian atas. Ada deretan pancuran air di samping untuk wudhu. Di dalam, ada tumpukan karpet shalat di sisi dan tempat kecil untuk khotbah di depan.

Masjid ini terletak di jalan yang masih tanah dan berada di sisi sepanjang kanal. Air yang men- galir di kanal tersebut pun hamir menghitam.Warna coklat berlumpur di sungai Siem Reap masih terlihat lebih bersih jika dibandingkan den- gan air di kanal. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement