Ahad 16 Sep 2018 20:50 WIB

TKN Jokowi Tanggapi Hasil Ijtima GNPF Ulama Jilid II

Ijtima jilid II menghasilkan 17 poin fakta integritas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Martak (tengah) bersama bakal calon presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon (kiri) menunjukkan naskah pakta intregitas yang telah ditandatangani dalam acara Ijtima Ulama II dan Tokoh Nasional di Jakarta, Minggu (16/9).
Foto: Antara/Nando
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Muhammad Martak (tengah) bersama bakal calon presiden Prabowo Subianto (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon (kiri) menunjukkan naskah pakta intregitas yang telah ditandatangani dalam acara Ijtima Ulama II dan Tokoh Nasional di Jakarta, Minggu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto tak terpengaruh dengan hasil Ijtima Ulama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Jilid II yang mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Koalisi Indonesia Kerja tetap optimistis dengan sosok Kiai Ma'ruf Amin yang dipilih Jokowi sebagai representasi dari ulama.

"Kalau kita lihat pasangan Pak Jokowi adalah pak Kiai Ma'ruf, sosok pengayom, sosok ulama yang begitu dihormati. Tapi apapun, kebebasan berserikat dan berkumpul itu dijamin oleh konstitusi," ujar Hasto saat ditemui di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi 46, Menteng, Jakarta, Ahad (16/9).

Karenanya, Koalisi Indonesia Kerja pun enggan merespon secara khusus hasil ijtima ulama jilid II tersebut. Baginya, ulama adalah sosok yang harus dihormati oleh semua pihak.

"Dalam pandangan kami, diajarkan ulama adalah sosok yang harus kita hormati, sosok yang penuh kebijaksanaan, sosok yang membawa harapan bagi masyarakat berupa upaya-upaya untuk peningkatan kualitas kehidupan berdasarkan moralitas dan etika yang baik," ujar Hasto.

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama baru saja menyelesaikan Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional II di Hotel Grand Cempaka pada Ahad (16/9). Sidang pleno I Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional II memutuskan dan menetapkan empat hal.

Ketua Organizing Committe Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional II, Ustaz Dani Anwar menyampaikan, pertama, menetapkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada pemilihan presiden tahun 2019. Kedua, menetapkan Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil presidennya.

"Ketiga, mengikat seluruh peserta Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional II untuk memberikan dukungan kepada calon presiden dan wakil presiden yang direkomendasikan dalam surat keputusan ini," kata Ustaz Dani di Hotel Grand Cempaka, Ahad (16/9).

Ustaz Dani yang juga Ketua Sidang Pleno I Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional II menyampaikan, keempat menetapkan, mewajibkan peserta Ijtima' Ulama untuk mensosialisasikan hasil rekomendasi ini kepada seluruh umat Islam. Selain itu, Ijtima' Ulama dan Tokoh Nasional II juga menghasilkan 17 poin fakta integritas calon presiden dan wakil presiden.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement