Rabu 19 Sep 2018 10:07 WIB

Gerakan Antisedotan Plastik Kian Gencar di Indonesia

Penggunaan sedotan plastik sekali pakai di Indonesia termasuk tertinggi di dunia.

Red: Ani Nursalikah
Sedotan plastik, salah satu penyumbang polutan terbesar di dunia.
Foto: EPA
Sedotan plastik, salah satu penyumbang polutan terbesar di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan sedotan plastik sekali pakai di Indonesia termasuk yang tertinggi di dunia. Di tengah keprihatinan terhadap masalah limbah plastik yang kian mengancam bumi dan perairan global, upaya untuk mengurangi penggunaan benda plastik yang satu ini semakin gencar dilakukan, termasuk di Indonesia.

Data yang dikumpulkan oleh Divers Clean Action memperkirakan pemakaian sedotan di Indonesia setiap hari mencapai 93.244.847 batang. Sedotan itu berasal dari restoran, minuman kemasan, dan sumber lainnya (packed straw).

Jika jumlah tersebut direntangkan akan mencapai jarak 16.784 Km atau sama dengan jarak tempuh Jakarta ke kota Meksiko. Dalam seminggu pemakaian sedotan itu setara dengan jarak tiga kali keliling bumi.

Swietenia Puspa Lestari, founder Divers Clean Action mengatakan data mencengangkan ini melandasi peluncuran gerakan #No Straw Movement mereka pada 2017 sebagai respons menyikapi banyaknya sampah sedotan plastik yang mengotori perairan dan pantai di Indonesia.