REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Agus Sartono menyatakan dalam pendidikan proses lebih penting dari pada hasil. Ia berharap siswa siswi di Indonesia memiliki integritas.
"Jadi, proses lebih penting dibandingkan hasil, karena meskipun mendapatkan nilai 10 ataupun sembilan kalau hasil menyontek tidak ada artinya," katanya saat kunjungan kerja di SD Islam Terpadu Nurul Anshor Kabupaten Situbondo, Kamis (20/9).
Ia mengemukakan, pemerintah menginginkan dan memastikan semua jenjang pendidikan dan semua jenis pendidikan mulai PAUD sampai perguruan tinggi, anak didik mempunyai karakter yang kuat dan yang utama memiliki integritas.
Mempunyai integritas, katanya, sangat penting karena integritas itu sendiri yang dapat menentukan maju mundurnya bangsa dan maju mundurnya "bibit-bibit" atau penerus bangsa. "Saya gambarkan integritas seperti kita menjalani ibadah Puasa, meskipun di dalam kamar ada makanan enak kita tidak memakannya karena kita yakin Allah SWT Maha Tahu, itulah integritas. Jadi puasa selain meningkatkan ketakwaan tetapi juga mengasah integritas dalam konteks kekinian," katanya.
Menurut Deputi Agus, untuk sekolah misi utamanya adalah bagaimana menanamkan integritas kepada siswa melalui belajar yang rajin dan tidak menyontek. Sebab kalau anak didik bila dibiarkan menyontek sejak kecil berarti menciderai integritas siswa sendiri.
"Untuk di Situbondo, menurut saya bisa memperkuat karakter dan menanamkan integritas, karena dasar keagamaan sudah ada dan saya yakin anak didik di Kabupaten Situbondo akan maju," tuturnya. Agus Sartono dalam kunjungan kerja ke SD Islam Terpadu juga menyerahkan bantuan pendidikan dan beasiswa kepada ratusan siswa.