REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Lodewijk F Paulus, memastikan massa yang akan mengantar Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak bertemu dengan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat pengambilan nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (21/9) esok. Ia mengatakan sudah ada pengaturan pendukung kedua kubu tidak ‘bentrok’ di jalan.
Lodewijk menerangkan massa pendukung Jokowi-Ma'ruf akan bergerak dari Rumah Aspirasi di Jalan Proklamasi Nomor 46, Menteng, Jakarta. Sementara, pendukung Prabowo-Sandiaga akan bergerak dari Thamrin. “Jadi, tidak bertemulah, ada batas tengahnya," ujar Lodewijk saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9).
Karena itu, Lodewijk memastikan suasana damai saat proses pengundian nomor urut tersebut. "Aparat keamanan juga berjaga di sana sehingga diharapkan suasana damai pengundian nomor urut bisa kita pupuk sampai tanggal 23 yang kita tunjukkan di Monas nanti," kata Sekjen Partai Golkar tersebut.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto mengungkap titik awal pergerakan pasangan Jokowi-Ma'ruf dari Rumah Aspirasi di Jalan Proklamasi Menteng sebelum pengundian nomor urut di KPU. Ini sebagai simbolisasi bahwa paslon berangkat karena perhatian, dan daya dengar yang besar dan luar biasa terhadap harapan masyarakat Indonesia
“Pak Jokowi dan Kia’ Ma'ruf rencananya didampingi para ketua umum partai koalisi dari rumah aspirasi Jalan Proklamasi nomor 46," ujar Hasto.
KPU telah menetapkan dua pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pemilihan Umum 2019, yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Kamis sore. Selanjutnya, pasangan capres-cawapres akan melakukan pengambilan nomor urut pada Jumat (21/9) malam.
Tahapan berikutnya, yakni kampanye hingga masa tenang sebelum pencoblosan pada April 2019. Kampanye, baik untuk pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden, bakal dimulai pada Ahad (23/9).
Terkait pengambilan nomor urut, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengizinkan pendukung masing-masing pasangan capres-cawapres untuk mengantar. Namun, jumlahnya hanya terbatas sebanyak 150 orang.
Sebelumnya, Sandiaga meminta para relawan tak datang ke kantor KPU saat pengambilan nomor urut capres-cawapres 2019. Ia mengatakan hal itu hanya menghabiskan energi.