REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan, dua pesawat jet tempur mereka telah mencegat dua pesawat pengebom Rusia di atas Laut Utara. Tupolev Tu-160 yang dikenal sebagai Blackjack menolak untuk berbicara dengan Menara Pengatur Penerbangan (ATC). Hal ini membuat mereka menjadi berbahaya bagi semua penerbangan.
"Pesawat bomber Rusia yang mengintai langit Inggris menjadi pengingat betapa seriusnya tantangan militer menghadapi Rusia saat ini, kami tidak akan ragu-ragu untuk mempertahankan langit kami dari tindakan agresif," kata Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson, seperti dilansir dari Independent, Jumat (21/9).
Tupolev Tu-160 memang pesawat pengebom yang sangat berbahaya. Pesawat yang memiliki kecepatan supersonik dan bertipe sayap ayun ini adalah pesawat pengebom strategis modern. Blackjack dapat menjatukan bom ke sebuah target dalam jarak menengah sampai panjang.
Pesawat pengebom strategis memang dirancang untuk terbang ke wilayah musuh dan menghancurkan target strategis. Williamson pun tidak luput memuji reaksi cepat RAF (Angkatan Udara Inggris) yang segera bertindak ketika menyadari ada senjata musuh yang berbahaya di langit Inggris.
"Sekali lagi cepatnya reaksi RAF menunjukan betapa penting Angkatan Bersenjata kami dalam melindungi Inggris," kata Williamson.
Karena Tupolev Tu-160 memiliki sayap ayun maka ia bisa bergerak sangat cepat dan pilotnya pun dapat melakukan konfigurasi dan manuver sesuai kebutuhan. Di dunia hanya ada tipe sepuluh pesawat yang menggunakan sayap ayun.
Dua pesawat jet Inggris yang berasal dari Pangkalan RAF Lossiemouth segera bisa menyadari kehadiran mereka. Pesawat-pesawat tempur Rusia bisanya tidak memiliki transponders, sebuah alat memberitahu keberadaan mereka ke pesawat lain.
Kebijakan Rusia ini dapat membahayakan pesawat-pesawat sipil yang terbang di area mereka. Sambil membawa pesawat Rusia tersebut keluar dari wilayah Inggris pesawat jet RAF mencari keberadaan pesawat Rusia lainnya.