REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sebanyak empat trayek angkutan kota (angkot) di Kota Sukabumi akan digabungkan. Langkah tersebut untuk mempermudah akses transportasi warga dalam menuju pusat kota khususnya Terminal Tipe A Sukabumi.
"Program penggabungan trayek angkot ini karena ada keluhan dari warga terkait tidak adanya angkot ke terminal," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi kepada wartawan Jumat (21/9).
Rencananya penggabungan trayek ini dilakukan pada Desember mendatang. Abdul mengatakan, penggabungan trayek didasari karena ketiadaan angkot ke terminal yang seringkali menghambat akses warga. Warga harus naik angkutan umum dua kali menuju terminal.
Kondisi ini ungkap Abdul, akan berdampak pada waktu tempuh yang lebih lama. Selain itu biaya transportasi akan jauh lebih mahal.
Empat trayek angkot yang digabungkan ini kata Abdul terdiri dari angkot 14 trayek Bhayangkara digabung dengan angkot 20 trayek Balandongan. Selain itu angkot 15 trayek Bhayangkara digabung dengan angkot 03B trayek Lembursitu.
Saat ini upaya penggabungan trayek ini lanjut Abdul masih dalam tahapan pematangan dan persiapan. Terutama proses konsolidasi dengan berbagai unsur terkait.
Abdul mengatakan, pemerintah juga akan menampung masukan dan aspirasi dari berbagai elemen masyarakat. Termasuk potensi kerawanan masalah yang akan timbul pada saat penggabungan dan perubahan ke 4 trayek angkot tersebut diwujudkan.
Menurut Abdul, jika penggabungan dan perubahan ke empat trayek angkot tersebut sudah dilakukan maka akan mempermudah warga untuk menuju terminal. Dampaknya waktu tempuh makin cepat dan ongkosnya lebih murah.
Penggabungan trayek angkot ini kata Abdul diharapkan dapat meningkatkan jumla penumpang ke terminal. Sebabnya akses warga ke terminal akan lebih mudah dibandingkan sebelumnya.
Sebelumnya Terminal Tipe A Sukabumi dioperasikan pada 28 Oktober 2016. Namun keberadaannya masih belum optimal karena ketiadaan akses angkot ke terminal.