REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan siap menjadi tim pengarah kampanye pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin, dengan catatan asal tidak melanggar aturan. Menurutnya, selama tak melanggar aturan tak masalah kepala daerah mendukung pasangan capres tertentu.
"Yang penting jangan melanggar aturan. Kalau melanggar saya nggak ikut, kalau tidak melanggar saya ikut," ujar Ridwan Kamil, di Bandung, Jumat.
Pria yang akrab disapa Emil ini masuk dalam komposisi tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Jawa Barat. Sebagai ujung tombak, nama Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwarta ketua tim.
Menurutnya, seorang kepala daerah berhak mendukung seseorang dalam proses politik, dengan catatan tidak melanggar aturan. Artinya, jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat tidak boleh jadikan sebagai alat kampanye. "Sederhana, ikut aturan saja. Bagaimana pun saya harus adil sebagai pemimpin, tapi aspirasi ngga boleh dilarang," ucapnya.
Banyak pemimpin yang mendukung seseorang dalam kontentasi politik bukanlah hal yang aneh. Ia mencontohkan Ahmad Heryawan, mantan Gubernur Jawa Barat, pernah menjadi tim pemenangan Prabowo-Hatta Rajasa pada 2014 lalu.
"Dulu juga Pak Aher (Ahmad Heryawan) melakukannya di 2014, kenapa sekarang rame. Saya kira harus adil, kalau tidak melanggar," ujarnya.
Disinggung mengenai dipilih Dedi Mulyadi sebagai ketua tim pemenangan, Emil tidak mempermasalahkannya. "Formasi politiknya sudah berubah. Politik nggak usah baperan, masa politik dibawa-bawa terus," ujarnya lagi.