REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lombok, Nusa Tenggara Barat masih menjadi salah satu lokasi selingan untuk Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia (AM IMF-WB) 2018 di Bali bulan Oktober mendatang. Lombok akan tetap menggelar festival bagi partisipan yang ingin berkunjung.
Meski bukan festival megah dan akbar seperti yang sebelumnya direncanakan, Lombok akan tetap menerima tamu wisata. Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Muh. Anwar Bashori mengatakan pihak penyelenggara AM IMF-WB terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
"Tadinya kita akan menggelar banyak festival yang besar, tapi setelah gempa, skalanya kita perkecil. Akan tetap ada tapi kita perkecil," kata dia dalam konferensi pers di Bank Indonesia, Senin (24/9).
Anwar menyampaikan minat partisipan AM IMF-WB yang berjumlah puluhan ribu orang itu masih tinggi untuk mengunjungi Lombok. Daerah favorit wisata Muslim dunia tersebut menjadi tujuan yang paling cocok karena berjarak cukup dekat dari Bali.
Pesawat Delegasi IMF-WB akan Diparkir di El Tari
Tim panitia penyelenggaraan akan tetap memfasilitasi mereka yang ingin menyebrang. Apalagi setelah status darurat pascabencana dicabut. Festival akan digelar tepatnya di Mandalika yang menampilkan kuliner khas dan budaya suku sasak Lombok.
"Kita akan tetap melakukan persiapan final untuk festival, kita terus berkoordinasi sampai sekarang dengan pihak pemda setempat," kata Anwar.
Gempa Lombok pada Juli lalu dinilai tidak berdampak signifikan di Mandalika yang berlokasi di bagian selatan Lombok. Kerusakan parah terjadi di Lombok Utara. Menteri Pariwisata Arief Yahya sempat mengatakan Mandalika berpotensi menjadi wisata halal baru di Indonesia.
Mandalika adalah satu dari 10 destinasi yang ditetapkan pemerintah sebagai prioritas pengembangan wisata yang dikenal sebagai 10 Bali Baru. Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar menyampaikan Lombok masih berpotensi besar sebagai tujuan wisata halal meski sempat dihantam gempa.
"Saya rasa gempa tidak berdampak signifikan pada wisata halal Lombok, pemulihan akan terus dilakukan dan Lombok akan kembali seperti sedia kala," katanya.