REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut orang-orang yang menyatakan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subanto-Sandiaga Uno sebagai kader abal-abal. Dia mengatakan, dari segelintir orang yang membelot, hanya dua orang yang diketahui sebagai caleg Golkar.
Ace menerangakn dua caleg yang menyatakan dukungan untuk Prabowo-Sandi, yakni Cupli Risman sebagai caleg DPRD Provinsi Jakarta yang menempati nomor urut 10 dan Fadli Rahman sebagai caleg DPR RI Jatim 5 berada di nomor urut 7.
“Jadi hanya dua orang itu, yang lainnya, ya, abal-abal gitu lho," kata Ace di Jakarta Pusat, Selasa (25/9).
Bahkan, dia menyatakan, Cupli sebenarnya caleg cadangan yang masuk sebagai calon wakil rakyat paling akhir. Sementara sisanya, dia mengatakan, bukan calon anggota legislatif Golkar.
Kendati demikian, Ace mengaku belum melakukan konfirmasi dengan kedua caleg yang menginisiasi terbentuknya Golkar Prabowo-Uno (GoPrabu). Dia mengatakan, konfirmasi terkait deklarasi dukungan kedua caleg itu kepada kubu lawan itu baru akan dia lakukan pada Rabu (26/9) besok.
Dia melanjutkan, keduanya juga segera dipanggil oleh Majelis Etik Partai Golkar. "Ya, majelis etik memiliki kewenangan menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi pada caleg itu," katanya.
Ace menegaskan aktivitas keduanya selama masa kampanye tidak akan berpengaruh terhadap perolehan suara dalam ajang pilpres nanti. Dia mengatakan, begitu juga dengan kondisi internal golkar yang tidak terkena dampak apapun.
"DPR RI aja 575 kan, dia cuma satu itu pun caleg nomor 7, DPRD Provinsi jumlahnya itu banyak. Dia cuma satu orang, Cupli cuma satu orang itu pun nomor 10, cuma cadangan. Jadi sama sekali tidak terpengaruh," kata Ace.
Sejumlah politikus Partai Golkar menggalang dukungan untuk pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga. Mereka menyebut kumpulannya dengan nama Golkar Prabowo-Uno (Go Prabu).
Mereka mengutarakan dukungannya melalui video yang beredar di media sosial. Dalam video tersebut, mereka menjelaskan alasan mendukung Prabowo-Sandi.
Alasan pertama, caleg merupakan orang yang bersentuhan langsung dengan akar rumput. Padahal, GoPrabu beralasan masyarakat di akar rumput semakin mengalami kesulitan ekonomi.
Kondisi ini tidak menguntungkan caleg Partai Golkar. Sebab, Partai Golkar mendukung calon pejawat, yakni Joko Widodo yang berpasangan dengan Ma’ruf Amin.
Alasan kedua, GoPrabu beralasan Golkar memiliki basis ideologi dan kultural yang lebih dekat dengan Prabowo. Alasan ketiga, GoPrabu merasa ada upaya menggembosi Partai Golkar dengan banyaknya kader terlibat kasus korupsi.