REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masjid kini tak hanya dijadikan sebagai pusat ibadah dan kajian. Di banyak negara masjid kini menjadi salah satu tujuan wisata. Vietnam merupakan salah satu negara yang mengakui banyak agama. Turis yang datang ke negara ini dapat dengan mudah menemukan umat Buddha, Kristen, dan Islam berbaur.
Vietnam memang berpenduduk mayoritas Buddha. Banyak pagoda dan kuil tersebar di berbagai tempat. Demikian juga dengan gereja sebagai rumah ibadah umat Kristen.
Terdapat tiga masjid yang paling sering dikunjungi wisatawan baik umat Muslim yang memang untuk beribadah maupun umat lain yang memang mengagumi arsitektur rumah ibadah Islam. Tiga masjid ini di antaranya Masjid Pusat Saigon, Masjid Cho Lon, dan Masjid Jamiul Islamaiyah
Masjid Pusat Saigon
Masjid Tengah Saigon terletak di jalan 66 Dong Du Viet, Ho Chi Minh. Masjid ini terbuka untuk umum sejak pukul 08.00 hingga pukul 21.00 waktu setempat. Mungkin, ini adalah salah satu masjid yang paling tua dan terkenal di kota ini.
Dibangun pada 1930 oleh Muslim India Selatan, Masjid Pusat Saigon meninggalkan kesan yang kuat pada pengunjung. Terlihat dari seni arsitektur, suasana khusyuk dan makanan halal yang tersedia di luar. Beranda masjid yang teduh dan lantai yang terbuat dari batu membuat nyaman pengunjung yang datang.
Masjid Cholon
Terletak di 641 Nguyen Trai Street, Ward 11, Distrik 5, Kota Ho Chi Minh, Vietnam, tepat di tengah-tengah daerah Cholon-Pecinan, masjid ini dibangun pada 1932, Masjid Cholon awalnya melayani komunitas Muslim dari India Selatan yang tinggal di daerah tersebut.
Namun, akhirnya dibuka untuk Muslim Malaysia dan Indonesia di Vietnam sejak 1975. Yang paling mencolok dari masjid ini adalah arsitekturnya yang mirip pagoda Cina dan Vietnam.
Masjid Jamiul Islamiyah
Masjid ini terletak di 495B Jalan Tran Hung Dao, Cau Kho Ward, Distrik 1, Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Masjid ini Juga dikenal sebagai Masjid Nancy. Jamiul Islamiyah pada awalnya dibangun pada 1950.
Kemudian, dibangun kembali antara 1980 dan 2003. Pada tahun 2004, masjid ini secara resmi menyambut kelompok minoritas etnis Cham dan pengikut Muslim lainnya pada 2004. Masjid ini terbuka untuk umum setiap hari.