REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo siap menghadiri perdamaian adat dalam penyelesaian Maybrat. Perdamaian itu sebagai hasil akhir rampungnya persoalan penentuan ibu kota Maybrat yang diputuskan di Kumurkek.
“Kebetulan seminggu lalu sudah selesai. Ibukota Maybrat dipindah dari Ayamaru ke Kumurkek. Dalam waktu dekat akan dilaksanakan perdamaian adat,” kata Tjahjo di Kantor Ombudsman, Jakarta, Rabu (26/9).
Menurut Tjahjo, perdamaian adat akan diutamakan, selain melihat aspek hukumnya. Perdamaian adat tersebut telah melewati perjalanan yang panjang.
“Perdamaian adat adalah hal yang sangat diutamakan selain aspek hukumnya. Alhamdulilah setelah mengalami proses selama delapan tahun, akhirnya persoalan ini selesai,” ujar Tjahjo.
Perdamaian Adat akan dilaksanakan pada 3 Oktober 2018 di Maybrat. Tjahjo akan mengundang Ketua Ombudman untuk menghadiri perdamaian itu.
Tjahjo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta memperhatikan bangsa sampai akhirnya persoalan di maybrat telah selesai. “Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut serta memperhatikan bangsa, Gubernur Papua Barat, Forkopimda Papua Barat, BIN, Kepolisan, TNI, Bupati Maybrat, pimpinan/anggota DPRD serta aparatur Pemda Kabupaten Maybrat,Tokoh Adat, Tokoh Agama dan lain sebagainya,” tutup Tjahjo.