REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres-cawapres Jokowi dan KH Ma'ruf Amin akan merebut 10 persen suara mengambang di pilpres 2019, berdasarkan hasil jajak pendapat lembaga survei Indikator. TKN akan menerjunkan tim hingga ke tingkat kecamatan untuk mengumpulkan pundi-pundi suara.
"Inilah (yang 10 persen) artinya yang memang harus direbut, kalau basis hasil survei ini yang kita ambil," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Irma Chaniago di Posko Cemara, Jalan Cemara Nomor 19, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/9).
Menurut Irma, masih ada waktu tujuh bulan lagi untuk bertarung memperebutkan suara masyarakat Indonesia. Selama periode tersebut, TKN akan turun menemui masyarakat untuk mengumpulkan suara. "Kita akan turun ke bawah, kita akan terus kumpulkan satu demi satu suara melalui semua relawan dari pusat sampai ke kecamatan," ujar Irma.
Irma optimistis pasangan Jokowi-Maruf akan mampu mendulang hingga 70 persen suara. Pasalnya, survei Indikator itu dibuat sebelum Yenny Wahid dan keluarga Gus Dur, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), dan banyak relawan lain menyatakan dukungannya.
"Bahkan Sumatra Barat pun belum masuk hitungan. Setelah sebesar kepala daerah di Sumatra barat, kemudian di daerah lain di Sulawesi Tengah juga melakukan dukungan, saya rasa 60-70 persen bisa kami raih dan tentu perlu kita pertahankan itu," ujarnya.