Kamis 27 Sep 2018 20:57 WIB

Lembaga Bahasa UBSI Dorong Mahasiswa Mahir Berbahasa Inggris

Penguasaan bahasa Inggris secara baik dan benar adalah keharusan bagi mahasiswa.

Ketua Lembaga Bahasa Jimmi memberikan materi pada seminar tematik Lembaga Bahasa UBS.
Foto: Dok UBSI
Ketua Lembaga Bahasa Jimmi memberikan materi pada seminar tematik Lembaga Bahasa UBS.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kemampuan berbahasa Inggrsis merupakan salah satu keahlian yang harus dimiliki oleh generasi muda di era revolusi industri 4.0 saat ini. Hal ini disampaikan oleh Jimmy, Ketua Lembaga Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) saat menjadi pembicara di Seminar Tematik Lembaga Bahasa UBSI bertempat di BSI Convention Center, Bekasi, Jawa Barat,  Ahad (16/9) lalu.

Pada seminar yang bertemakan Improving English Competence ini, Jimmi menegaskan, seminar ini merupakan kegiatan awal dari program mahasiswa UBSI mahir berbahas Inggris. Selain itu, juga sebagai pengembangan kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa selama berkuliah di UBSI.

“Di era revolusi industri 4.0, penguasaan bahasa Inggris secara baik dan benar adalah keharusan bagi mahasiswa. Oleh karenanya keberadaan Lembaga Bahasa UBSI ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa UBSI untuk meningkatkan kompetensi berbahasa Inggris mahasiswa,” ujar Jimmi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (27/9).

Jimmi menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan oleh Lembaga Bahasa UBSI dengan melaksanakan program-program kerja yang mampu untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berbasa Inggrisnya selama berkuliah di UBSI.

“Program kerja seperti pelatihan dan workshop English Competence, sebagai agenda utama dari Lembaga Bahasa UBSI. Selain itu juga dilanjutkan dengan pelaksanaan serangkaian tes, yaitu TOEFL dan TOIEC. Hasil dari kedua tes ini, sebagai bukti fisik dari kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa UBSI, melalui skor dari masing-masing sertifikat dari tes tersebut,” tandas Jimmi.

Ketua Program Studi Bahasa Inggris UBSI, Agus Priadi mengatakan, program yang dijalankan oleh Lembaga Bahasa UBSI tersebut sangat mendukung peningkatan kualitas kemahiran berbahasa Inggris mahasiswa UBSI.

“Kami berharap, mahasiswa dapat menanfaatkan keberadaan Lembaga Bahasa UBSI. Karena untuk menguasai bahasa Inggris tidak dapat dilakukan dengan singkat. Harus selalu rajin untuk terus dilatih dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Nantinya, kemahiran berbahasa Inggris ini dapat menjadi bekal berkomunikasi ketika bekerja di perusahaan nasional maupun multinasional,” kata Agus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement