Jumat 28 Sep 2018 19:35 WIB

Jokowi: Dukungan Keluarga Gus Dur Menambah Semangat

Jokowi berterima kasih pada keluarga besar Gus Dur

Anak Alm. Abdurahman Wahid, Yenny Wahid (ketiga kiri)  berfoto bersama  lukisan  Joko Widodo  sebagai bentuk dukungan usai membacakan surat  deklarasi  konsorsium kader Gus Dur di  Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jakarta, Rabu (26/9).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Anak Alm. Abdurahman Wahid, Yenny Wahid (ketiga kiri) berfoto bersama lukisan Joko Widodo sebagai bentuk dukungan usai membacakan surat deklarasi konsorsium kader Gus Dur di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Jakarta, Rabu (26/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Joko Widodo menyatakan dukungan keluarga mantan Presiden Abdurrahman Wahid kepada duet Jokowi-Ma'ruf Amin menambah semangat dirinya dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019.

"Alhamdulillah, soal pernyataan putri Presiden keempat Gus Dur, Yenny Wahid, yang mendukung saya dan Pak Ma'ruf Amin, itu akan menambah semangat," kata Jokowi usai membuka Kongres Ke-24 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di Hotel Sunan Solo, Jumat (28/9).

Acara pembukaan Kongres ke-24 PWI 2018 di Solo juga dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Kota Surakarta Achmad Purnomo, dan Ketua Umum PWI Margiono serta ratusan peserta Kongres PWI dari seluruh Indonesia.    

Menurut Jokowi, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Shinta Nuriyah Abdurraman Wahid bersama keluarga besarnya yang mendukung pasangan nomor urut 1 Jokowi-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.

"Hal ini, menambah semangat saya," kata Jokowi menegaskan.

Yenny Wahid sebelumnya menyatakan bahwa dirinya bersama Konsorsium Kader Gus Dur memberikan dukungan kepada pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

Deklarasi yang disampaikan Yenny dalam acara Konferensi Pers Konsorsium Kader Gus Dur di Jalan Kalibata Timur I,  Jakarta Selatan, pada Rabu (26/9). Yenny juga berbicara atas nama sembilan konsorsium kader Gus Dur.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement