REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono mengirimkan ucapan simpati dan belasungkawa kepada Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyusul terjadinya gempa bumi dan tsunami di Pulau Sulawesi. Pemerintah Jepang menyatakan siap memberikan bantuan kepada pemerintah Indonesia dalam bentuk apapun untuk penanganan dampak gempa tersebut.
"Saya mengucapkan belasungkawa kepada pemerintah Indonesia serta seluruh rakyat Indonesia atas bencana gempa dan tsunami yang telah menyebabkan korban jiwa dan kerusakan yang besar di pulau Sulawesi pada 28 September 2018," ujar Menlu Kono dalam pernyataan tertulis Kedutaan Besar Jepang di Indonesia yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu malam.
Kono juga memanjatkan doa bagi korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu. "Saya berdoa agar para korban bencana yang terluka dapat segera sembuh dan tempat-tempat yang mengalami kerusakan akibat bencana cepat dipulihkan," kata Kono.
Selain Jepang, ungkapan duka cita juga disampaikan oleh sejumlah perwakilan pemerintah negara sahabat diantaranya Inggris, Australia, Prancis, dan Denmark.Menteri Muda Inggris Urusan Asia Pasifik Mark Field melalui akun Twitter-nya @MarkFieldUK mengungkapkan duka cita mendalam kepada seluruh masyarakat yang terdampak tsunami dan gempa bumi di Indonesia.
"Doa kami bersama keluarga dan kerabat para korban," demikian cuitan Mark yang diunggah kembali oleh Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam akun Twitter-nya @ScottMorrisonMP, mengatakan, "Sangat bersedih mendengar peristiwa tragis yang terjadi di Sulawesi".
Dengan menyebut akun Twitter Presiden Joko Widodo @jokowi, Morrison menyampaikan kesiapan Australia untuk membantu upaya pemulihan pascabencana.
Ucapan duka cita juga disampaikan oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia Jean-Charles Berthonnet melalui akun Twitter-nya @JCBerthonnet dan Duta Besar Denmark untuk Indonesia Rasmus A Kristensen melalui akun @DubesDenmark.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi berkekuatan 7,4 SR dengan pusat di kedalaman 10 kilometer pada 27 kilometer timur laut Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), terjadi pada Jumat (28/9) pukul 17.02 WIB. Gempa bumi ini telah memicu tsunami setinggi 0,5 hingga enam meter di pesisir barat Sulawesi Tengah.
Bencana alam tersebut mengakibatkan sejauh ini 420 orang meninggal dunia sementara 540 orang lainnya terluka.