Senin 01 Oct 2018 11:50 WIB

Sulitnya Menembus Daerah Terdampak Gempa-Tsunami

Tempat evakuasi belum bisa dijangkau karena akses terputus.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Hafil
Petugas Basarnas membawa korban selamat gempa dan tsunami yang terjebak di dalam restoran Dunia Baru, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Petugas Basarnas membawa korban selamat gempa dan tsunami yang terjebak di dalam restoran Dunia Baru, Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat hari pascagempa yang mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah mengakibatkan akses jalur terputus. Hal itu, menjadi tantangan pemerintah untuk menjangkau korban terdampak gempa.

Saat ini, pemerintah masih mencoba menembus jalur akses untuk menjangkau korban gempa di Donggala dan Palu yang terisolir selama dua hari terakhir. Presiden  Joko Widodo saat baru kembali dari Palu mengatakan, terdapat beberapa lokasi terdampak gempa yang masih dalam keadaan darurat.

"Tempat evakuasi belum bisa diakses karena terputusnya akses," kata dia kepada wartawan  di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Senin (1/10).

Selain akses, Jokowi juga menyampaikan, saat ini korban gempa sedang mengalami krisis air bersih. Hal itu disebabkan aliran listrik ke wilayah terdampak gempa lumpuh. Dari tujuh gardu di dua wilayah, kata Jokowi, sebanyak lima gardu rusak total.

"Kami akan kirimkan gardu listrik mobile, karena gardu-gardu listrik (yang rusak) tidak bisa diperbaiki dalam waktu singkat," ungkapnya.

Masalah selanjutnya, adalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kedua wilayah. Pasokan BBM menjadi terhambat karena jembatan penghubung antardaerah runtuh. "Longsoran  tanah juga menghambat," ujarnya.

photo
Dampak gempa-tsunami Palu dan Donggala

Untuk menanggulangi hal itu, Jokowi mencoba untuk mengirimkan pesawat khusus untuk membawa BBM. Ia mengatakan, bandara di Palu sudah bisa dipakai meskipun landasan pacu hanya bisa digunakan sepanjanh 2000 meter.

Dalam memgantarkan bantuan, pemerintah akan mendistribusikan pasokan logistik melalui wilayah yang tidak terdampak gempa, yakni Balikpapan dan Makassar. "Selama sehari-dua hari ini semua masih syok. Bantuan makanan akan kami kirim sebanyak-banyaknya melalui pesawat Hercules.

Hal yang sama diutarakan oleh Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita . Padahal, Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Namun, bantuan belum sampai ke lokasi karena terkendala akses jalan yang rusak.

"Kami upayakan secepatnya bantuan tersalurkan, cuma memang kondisi akses jalan banyak rusak di sana sini," kata Mensos.

Baca juga: Israel Berang Real Madrid Beri Penghargaan Pejuang Palestina

Mensos yang berada di Palu mengatakan Kementerian Sosial telah mengirimkan bantuan logistik dan kebutuhan lainnya dari Gorontalo dan Makassar melalui jalur darat. Bantuan dari Gudang Kemensos Regional Timur yang ada di Makassar yang didistribusikan melalui jalur darat terdiri dari 100 velbed, dua tenda serbaguna keluarga, 1.500 matras, 3.000 selimut, 200 family kit, 200 kids ware, 100 tenda gulung, 345 food ware, dan 100 paket sandang.

Selain itu, bantuan dari Jakarta juga sudah disiapkan, tetapi menunggu diterbangkan ke Sulawesi Tengah. Bantuan yang disiapkan adalah 1.000 kardus makanan cepat saji, 2.000 velbed, 25 tenda serbaguna, 3.000 tenda gulung, dua paket perlengkapan dapur umum lapangan, 1.000 matras, dan 1.500 kasur.

Selain itu, Kemensos juga memobilisasi kendaraan siaga bencana dari daerah penyangga berupa mobil rescue, truk, dan terutama mobil dapur umum lapangan yang bisa digunakan untuk memasak cepat dalam jumlah besar. "Seharusnya sebagian bantuan dari Kemensos sudah sampai," ujar Mensos.

Baca juga: Ilmuwan Asing Terkejut Besarnya Gelombang Tsunami Palu

Baca juga: ACT: Korban Meninggal Dunia Gempa-Tsunami Capai 1.203 Orang

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement