REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Warga terdampak gempa di Lombok Utara merasakan betul penderitaan yang dialami warga Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah (Sulteng). Alasan tersebut yang menjadi dasar bagi para warga terdampak gempa di Dusun Tenggorong dan Dusun Beleq, Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, untuk ikut membantu meringankan penderitaan warga Palu dan Donggala.
Syahrir menyampaikan, warganya menghimpun hasil bumi berupa pisang yang kemudian dijual di Kota Mataram dan akan disalurkan kepada warga terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
"Kami sudah lebih dulu merasakan bencana gempa. Kami tahu bagaimana rasanya. Karena itu, kami ingin membantu semampu kami untuk meringankan beban saudara-saudara kami di Palu yang terkena bencana gempa bumi dan tsunami," ujar Kepala Dusun Beleq, Syahrir, di Lombok Utara, NTB, Senin (1/10).
Korban gempa di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, menjual hasil bumi untuk disumbangkan kepada warga terdampak gempa di Palu dan Donggala.
Syahrir mengungkapkan, hasil dari penjualan ini akan diserahkan kepada Posko Kagama Care untuk kemudian disalurkan kepada warga Palu dan Donggala.
Perwakilan Kagama Care, Beni Sulistiono, mengapresiasi sikap mulia dari warga Gumantar mengingat warga Desa Gumantar juga merupakan korban gempa bumi dengan kondisi psikologis yang masih mengalami trauma.
"Semangat Gumantar ini diharapkan menjadi sebuah gerakan yang bisa ditularkan kepada kelompok masyarakat lainnya untuk peduli kepada sesamanya, bagaimanapun beratnya situasi dan kondisi yang dihadapi," kata Beni.
Korban gempa di Desa Gumantar, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, menjual hasil bumi untuk disumbangkan kepada warga terdampak gempa di Palu dan Donggala.
Desa Gumantar merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak gempa yang paling parah karena hampir semua tembok rumah roboh. Saat ini, mereka masih tidur di tenda-tenda beratap terpal. Berbagai upaya rehabilitasi pascagempa, misalnya, perbaikan sistem saluran air bersih, masjid bambu, klinik lapangan, trauma healing, pengaktifan sekolah darurat, dan pembentuan kelompok ekonomi kreatif sedang dan telah dilakukan guna membangkitkan semangat warga.