REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPW PKS Bali yang baru dilantik Hilmun Nabi menyebut langkah yang diambil DPP PKS dalam menyikapi persoalan yang terjadi di pengurus PKS Bali dinilai sebagai langkah yang luar biasa. Ia juga menganggap bahwa pergantian pengurus PKS Bali telah sesuai prosedur.
"Ukurannya apa yang jadi standar dari penilaian DPP itu sekali lagi domainnya DPP untuk menilai, tapi kami di daerah ini sangat meyakini apa yang dilakukan langkah-langkah oleh DPP itu tentunya sudah sesuai dengan koridor peraturan yang berlaku di internal kami," kata Hilmun saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (2/10).
Ia pun memaklumi bahwa pelantikan pengurus PKS Bali menimbulkan kekecewaan di kalangan kader. Bahkan ia mengakui ada sejumlah kader yang menganggap bahwa penunjukkan dirinya tidak sesuai prosedur. Namun ia mempersilakan masing-masing pihak untuk berkekspresi.
"Kami ini organisasi partai politik yang jelas aturannya saya kira tidak akan gegabah lah. mengambil langkah-langkah dan saya meyakini itu. Bahwa di satu sisi ada yang puas atau tidak puas itu kan dinamika organisasi kan begitu," ujarnya.
Baca juga: Polisi Pastikan Kalimat Tauhid di Video Pengeroyokan Hoaks
Meskipun diakui peristiwa mundurnya kader PKS secara masal cukup berpengaruh terhadap ,mesin partai, namun ia tetap optimis bahwa PKS Bali akan solid menghadapi pileg dan pilpre 2019 mendatang. Selain itu, Hilmun menegaskan bahwa dirinya akan mengambil langkah strategis serta melakukan konsolidasi internal.
"Kalau kemarin ada pernyataan mundur, kami akan segera mengkonfirmasi. Kalau memang iya segera diserahkan kami pengunduran dirinya, selanjutnya akan kita ganti dengan yang baru. Jadi kami tidak bisa serta merta menyikapi kaya kemarin itu tidak bisa, harus hitam di atas putih," jelasnya.
Hilmun menegaskan bahwa dirinya terbuka bagi kader yang sempat menyatakan mundur untuk kembali bergabung dengan PKS Bali. Ia berharap kader-kader tersebut tetap akan memberikan dukungan untuk membantu pemenangan PKS.
Berikut adalah nama-nama pengurus PKS Bali yang baru
1. Edi Sudarno (Ketua MPW)
2. Chairunissa (Sekretaris MPW)
3. Heri Hariadi (Ketua DSW)
4. Mabni Darsi (Sekretaris DSW)
5. Hilmun Nabi (Ketua Umum)
6. Djoko Wahjono (Wakil Ketua Umum)
7. H Rosyid (Sekretaris Umum)
8. Endang Suryati (Bendahara Umum)
9. Agus Yulianto (Ketua Bidang Kaderisasi)
10. Siti Fatimah (Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga)
Baca juga: Pembantaian Ulama dan Santri: Darah di Madiun September 1948
Baca juga: Fenomena Likuifaksi dan Tenggelamnya Rumah-Rumah di Petobo