Rabu 03 Oct 2018 04:08 WIB

Listrik Mulai Menyala di Instansi Penting Palu

Pemulihan listrik secara bertahap di Palu lebih cepat dari perkiraan.

Red: Nur Aini
Petugas mengerjakan pekerjaan jaringan listrik di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (30/8).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Petugas mengerjakan pekerjaan jaringan listrik di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (30/8).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- PT Perusahaan Listik Negara (PLN) memastikan kondisi kelistrikan pascagempa bumi di kota Palu, Sulawesi Tengah, semakin membaik. Hal itu tercermin dari keberhasilan memulihkan aliran listrik di sejumlah kantor dan instansi di wilayah itu.

"Hingga hari ini PLN sudah memulihkan 30 persen kelistrikan Kota Palu," kata Direktur PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda, di Palu, Selasa (2/10).

Listrik PLN sudah mengalir ke sejumlah instansi seperti kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Palu, Korem Tandulako dan Rumah Sakit Balai Keselamatan, Palang Merah Indonesia (PMI) Palu. Untuk mendukung kelancaran komunikasi pihak Kepolisian, PLN pun berhasil menghidupkan "repeater" Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, serta kantor BMKG Sulawesi Tengah yang berada di Bandara Sis Aljufri, Palu.

Kepala LPP RRI Palu, Heri, mengakui dari perkiraan awal RRI butuh satu minggu bagi PLN untuk memperbaiki listrik. Namun PLN berhasil menyalakan listrik empat hari pascagempa, lebih cepat dari perkiraan awal. Hingga kini PLN telah mengerahkan lebih dari 300 orang tim gabungan yang berasal dari berbagai daerah.

Sebelumnya PLN berhasil memulihkan tujuh penyulang (feeder) dan ditambah tujuh penyulang pada Selasa, sehingga 14 penyulang sudah dapat dialiri listrik dari total 45 penyulang.

"Selain itu, tim PLN AP2B Sistem Minahasa sedang melakukan proses perbaikan pada Gardu Induk (GI) Sidera dan Talise sehingga beriringan dengan perbaikan jaringan listrik di kota Palu, dalam waktu dekat listrik dari PLTA Poso dapat dialirkan ke pelanggan di Palu dan sekitarnya," kata Huda.

Sementara untuk daerah yang belum pulih listriknya, PLN memasok listrik menggunakan genset, terutama di Rumah Sakit Wirabuana, RS Undata, RS Bhayangkara, selanjutnya secara bertahap PLN akan mengganti mensuplai listrik melalui sistem.

Ditambah lokasi kantong-kantong pengungsian seperti di Lapangan Wali Kota Palu yang menampung 3.500 pengungsi, Masjid Agung 1.200 pengungsi, dan Gor Kawatuna sejumlah 1.200 pengungsi. Total sejumlah 14 genset tersebar di Palu dan tiga Genset di lokasi pengungsian di Donggala.

Sebagai upaya awal untuk menggerakkan kembali ekonomi Palu, PLN telah mengalirkan listrik 100 kW ke kawasan pertokoan Jl Gadjah Mada. PLN berharap listrik itu dapat dimanfaatkan oleh pengelola toko untuk mulai melakukan perdagangan.

"Secara keseluruhan progress pemulihan listrik Palu akan terus meningkat seiring dengan perbaikan terus menerus dilakukan oleh tim gabungan PLN," kata Huda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement