Rabu 03 Oct 2018 22:35 WIB

NTB Bahas Pemulihan Sektor Pariwisata

Dispar NTB menggencarkan promosi lokasi pariwisata yang tak terdampak gempa.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Satria K Yudha
Sejumlah wisatawan asing bermain olahraga air di pantai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (16/8). Kawasan wisata Mandalika tidak terdampak oleh bencana gempa dan tetap ramai dikunjungi wisatawan asing, pihak ITDC mengundang wisatawan untuk tetap berkunjung ke kawasan pariwisata Lombok
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah wisatawan asing bermain olahraga air di pantai Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Kamis (16/8). Kawasan wisata Mandalika tidak terdampak oleh bencana gempa dan tetap ramai dikunjungi wisatawan asing, pihak ITDC mengundang wisatawan untuk tetap berkunjung ke kawasan pariwisata Lombok

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah bersilaturahim dengan masyarakat pariwisata NTB yang terdiri atas para pelaku usaha di bidang pariwisata di Kantor Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Rabu (3/10) malam. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas pemulihan industri pariwisata pascagempa. 

Pertemuan ini dihadiri Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Asita NTB, manajemen Bandara Internasional Lombok, hingga pengurus Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). 

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan, Dispar NTB rutin menggelar pertemuan setiap bulan bersama para pelaku wisata sebagai bahan evaluasi dan penguatan sektor pariwisata NTB. Ia juga menjabarkan sejumlah upaya Dispar NTB bersama para pelaku wisata untuk mempercepat proses pemulihan sektor pariwisata pascagempa.

Faozal menyampaikan, sektor pariwisata NTB, terutama di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air di Lombok Utara, serta kawasan Pantai Senggigi di Lombok Barat mulai kembali bergairah meski belum sepenuhnya normal.

"Sekarang mulai berangsur pulih. Kunjungan ke tiga gili yang biasanya 1.400 sampai 2 ribu setiap hari, saat ini berkisar 1.000 sampai 2 ribu pengunjung setiap hari, sudah menuju ke normal meski belum normal sekali," ujar Faozal.

Faozal menargetkan, pemulihan sektor pariwisata NTB bisa segera terealisasi pada tiga bulan mendatang. Upaya lain yang dilakukan Dispar NTB ialah dengan menggencarkan promosi di lokasi yang tak terdampak gempa seperti kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika, Sekotong, Pulau Moyo, hingga Tambora di Pulau Sumbawa.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyambut positif pertemuan antara pemerintah daerah dengan para pelaku wisata. Menurutnya, pertemuan ini penting untuk terus dilakukan, terlebih dalam masa-masa pemulihan NTB pascagempa.

"Tugas gubernur, bupati, wali kota, bagaimana mengendalikan kemudinya. Saya minta ke Pak Kadis, tolong kumpulkan semua pelaku bisnis, dan ingin saya sampaikan bahwa tugas kami memfasilitasi," ucap Zul.

Dalam dialog, sejumlah pelaku industri meminta Gubernur NTB untuk mendorong adanya kebijakan khusus dari perbankan terhadap kondisi finansial para pelaku industri wisata yang terdampak pascagempa, penambahan rute penerbangan langsung internasional, perpanjangan landasan pacu Bandara Internasional Lombok agar bisa didarati pesawat berbadan besar, hingga menagih janji pemerintah pusat yang menjadikan Lombok sebagai salah satu kegiatan IMF-World Bank.

Zul mengaku sepemahaman dengan para pelaku industri wisata di NTB. Kata Zul, formula utama dalam meningkatkan kunjungan wisatawan terletak pada dua aspek yakni aksebilitas dan kegiatan bertaraf internasional.

"Formulanya simpel, perbanyak penerbangan langsung internasional dan juga perbanyak event internasional," kata Zul menambahkan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement