Kamis 04 Oct 2018 20:19 WIB

Kemensos Dirikan 10 Dapur Umum di Sulteng

10 dapur umum mampu memberi makan 60 ribu pengungsi dalam sehari

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anak-anak muda memasak dan distribusi makanan dari Dapur umum di Dusun Terengan Tanak Ampar, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Senin (13/8).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Anak-anak muda memasak dan distribusi makanan dari Dapur umum di Dusun Terengan Tanak Ampar, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB, Senin (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) telah mendirikan 10 dapur umum di Palu, Sulawesi Tengah sejak hari ketiga pascagempa Donggala. Kemensos meyakini 10 dapur umum tersebut bisa memberi makan 60 ribu korban pengungsi dalam sehari.

"Untuk setiap dapur umum, bisa mencukupi kebutuhan 21 ribu pengungsi, sekali masak atau 6000 dalam sehari. Sehingga dengan adanya 10 dapur umum,  bisa mencukupi 60 ribu pengungsi yang membutuhkan makanan,” kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat di Posko Induk Bantuan Sosial yang bertempat di Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, di Kota Palu, Kamis (4/10).

Bantuan diberikan menyusul gempa dan tsunami yang melanda wilayah Sulawesi Tengah. Untuk membantu menangani dampak bencana, pendirian dapur umum merupakan salah satu langkah yang dilakaukan kemeneterian Sosial dalam tahap Tanggap Darurat. Salah satu dapur umum itu dibangun di Kawatuna, sekitar 500 meter dari Petobo, Palu  -- lokasi dimana sejumlah rumah warga yang mengalami fenomena likuifaksi. 

“Dapur umum ini sudah kita dirikan sejak hari kedua terjadinya bencana. Di dapur umum di Kawatuna, bisa melayani 3.200 pengungsi,” kata Harry. 

Selain itu juga terdapat dapur mandiri yang dikelola oleh masyarakat. Dari 10 dapur umum yang didirikan Kemensos, sebanyak delapan berada di Palu, satu di Donggala, dan satu di Sigi. Pihaknya berencana menambah dapur umum karena jumlahnya yang masih kurang.

“Kami berencana menambah jumlah dapur umum sampai sekitar 15 lokasi,” ujarnya. 

Pengelolaan dapur umum tidak hanya dilakukan oleh taruna siaga bencana (Tagana), namun ikut terlibat  langsung juga dinas sosial dari berbagai provinsi. Yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi, dan Sulawesi Utara. Terlibat pula personel dari Dinas Sosial Luwuk Utara, Luwuk Timur, Toli Toli, Morowali, Buol, Toraja Utara, Tojo Una Una Utara, dan Poso. Selain itu, sejumlah team hadir lengkap dari personel team medis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),  dan Satpol PP.  Adapun jumlah Tagana yang tertugas sebanyak 353 personel dengan tugas ikut membantu evakuasi korban bencana; distribusi logistik, mengelola dapur umum, melakukan LDP, dan pendataan korban bencana.

Lebih lanjut, Kementerian Sosial juga membantu menyiapkan hunian sementara berupa tenda serba guna, tenda keluarga dan tenda gulung sebanyak 1.054 unit.  Kemudian pendistribusian velbed ke rumah sakit umum sebanyak 40 unit untuk evakuasi korban yang dirujuk ke rumah sakit di Makassar menggunakan pesawat Hercules.

Kemensos juga menambah //bufferstock// terdiri dari mie instant 1.000 dus. Penambahan //bufferstock// yang dibawa personel Tagana sebanyak 1.356 paket makanan siap saji. Juga dibagikan perlengkapan keluarga dan anak anak sebanyak 875 paket, dan perlengkapan LDP sebanyak 70 paket. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement