Sabtu 06 Oct 2018 10:10 WIB

DMC Dompet Dhuafa Evakuasi Puluhan Jenazah Korban Gempa Palu

Ambulans Barzah sudah beroperasi lima hari dan sekitar 122 jenazah sudah diangkut.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Didi Purwadi
Ambulans Barzah Dompet Dhuafa rata-rata bisa mengangkut 30 jenazah korban gempa dan tsunami setiap harinya.
Foto: Republika/Fuji E Permana
Ambulans Barzah Dompet Dhuafa rata-rata bisa mengangkut 30 jenazah korban gempa dan tsunami setiap harinya.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dianggap sebagai mitra paling kapabel saat melakukan evakuasi jenazah korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Tim DMC Dompet Dhuafa terdiri dari orang-orang terlatih dan didukung Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk mengevakuasi jenazah.

Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi, drg. Imam Rulyawan mengatakan, komandan evakuasi jenazah Dompet Dhuafa dilengkapi dengan handy talky (HT) yang terhubung dengan Danrem di Kota Palu. Jadi ketika tim DMC dibutuhkan, maka tim akan diminta langsung untuk membantu evakuasi jenazah yang dilakukan TNI dan Polri.

''Selain tim (DMC Dompet Dhuafa) profesional, kami juga memiliki ambulans khusus untuk mengangkut jenazah yang kami bawa dari Kalimantan Timur,'' kata Imam di Pos Induk Dompet Dhuafa di Kota Palu, Sabtu (6/10).

Ia menerangkan, ambulans untuk mengangkut jenazah berbeda dengan ambulans untuk membawa orang sakit. Setiap harinya Ambulans Badan Pemulsaran Jenazah (Barzah) bisa mengangkut lebih dari sepuluh jenazah setiap kali beroperasi.

photo
Ambulans Barzah Dompet Dhuafa rata-rata bisa mengangkut 30 jenazah korban gempa dan tsunami setiap harinya.(Republika/Fuji E Permana)

Ambulans Barzah dalam sehari bisa tiga kali beroperasi, jadi setiap harinya bisa mengangkut 30 jenazah. Tim DMC Dompet Dhuafa diminta fokus di wilayah Palu. Sebab, masih ada beberapa titik di Palu yang memerlukan bantuan evakuasi jenazah.

''Di saat orang-orang sibuk melakukan evakuasi, terkadang kita lupa melakukan penghormatan dari sisi syariah,'' ujarnya. ''Maka, kita tetap melakukan shalat jenazah untuk korban.''

Imam menyampaikan, mereka yang dievakuasi juga manusia dan harus didoakan. Oleh sebab itu, tim DMC Dompet Dhuafa tetap menshalatkan mereka. Dompet Dhuafa tidak melihat latar belakang korban, Dompet Dhuafa selalu memperlakukan korban dengan layak selayaknya manusia.

''Maka Dompet Dhuafa berinisiatif tiap evakuasi selalu menggelar shalat jenazah, walaupun jenazah dikuburkan secara massal,'' ujarnya.

Ambulans Barzah sudah beroperasi selama lima hari, sekitar 122 jenazah sudah diangkut Ambulans Barzah yang dioperasikan tim DMC. Ambulans Barzah dan tim DMC akan terus siaga untuk mengevakuasi korban gempa dan tsunami lainnya.

photo
Ambulans Barzah Dompet Dhuafa rata-rata bisa mengangkut 30 jenazah korban gempa dan tsunami setiap harinya. (Republika/Fuji E. Permana)

Sebelumnya, Dompet Dhuafa sudah melakukan fase respon dengan melakukan evakuasi dan memberi layanan kesehatan di tempat-tempat pengungsian korban gempa bumi dan tsunami. Dompet Dhuafa juga sudah mendistribusikan sembako di beberapa tempat pengungsian. Setelah Dompet Dhuafa melakukan assessment akan mendirikan dapur umum di tiga lokasi yang cukup parah terdampak gempa bumi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement