Sabtu 06 Oct 2018 11:01 WIB

PDIP Nilai Kampanye Seharusnya Membangun Kekuatan Rakyat

Kampanye tanpa gagasan hanya akan menghasilkan kegaduhan.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto.
Foto: Antara
Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristyanto mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memerangi kampanye hitam. Dia mengatakan, kampanye pemilu 2019 sebaiknya diisi dengan konten yang terus mengedepankan akal sehat dalam politik.

"Sebab kontestasi pilpres itu pada dasarnya kontestasi memenangkan hati rakyat bukan malah menakut-nakuti rakyat," Kata Hasto Kristyanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (6/10).

Baca Juga

Hasto mengingatkan, kampanye seharusnya menyampaikan konsepsi terbaik penuh narasi kemajuan Indonesia Raya. Dia melanjutkan, berkampanye tanpa kebudayaan, tanpa etika, dan tanpa gagasan yang membumi untuk rakyat hanya menghasilkan kegaduhan.

"Kampanye sebaiknya ditujukan untuk membangun kekuatan rakyat dengan menjadikan pemimpin yang selalu menyatu dengan rakyat," kata Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu.

Menurut Hasto, pemimpin rakyat itu tidak boleh terburu-buru. Dia mengatakan, pemimpin yang terlalu tipis telinga dan mengambil tindakan tanpa pertimbangan matang hanya menghadirkan wajah suram dalam politik.

"Sebaliknya, pemimpin yang selalu berada di tengah rakyat, dan membuka seluruh panca-inderanya atas dasar mata hati yang bening, maka pemimpin tersebut akan selalu mendapat tempat di hatinya rakyat," katanya.

Pernyataan tersebut diungkapkan Hasto setelah mencermati teknik kampanye yang digunakan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia menilai mereka kerap mengampanyekan pelemahan nilai tukar rupiah sebagai kebangkrutan ekonomi hingga tingginya harga kebutuhan pokok. "Sepertinya mereka lebih menikmati kalau rakyat, bangsa dan negara Indonesia susah," kata Hasto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement