Senin 08 Oct 2018 13:15 WIB

Soal IMF di Bali, Luhut: Kita tidak Cari Utang

Luhut menyebut anggota OKI bisa membicarakan soal pendanaan syarah usai gelaran IMF

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Managing Director IMF Christine Lagarde bersama Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dam Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengunjungi lokasi terdampak gempa di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (8/10).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Managing Director IMF Christine Lagarde bersama Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dam Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengunjungi lokasi terdampak gempa di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kedatangan pimpinan IMF-World Bank ke Lombok dan Palu merupakan wujud simpati dan solidaritas yang ingin ditunjukan kepada korban bencana. 

Luhut menegaskan, penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali tidak berkaitan dengan utang.

Baca Juga

"Tidak ada urusan kita mau cari utang ke mana-mana, kita negara berdaulat. Kita beruntung kemarin persiapan di Bali sudah demikian bagus," ujar Luhut saat mendampingi Managing Director IMF Christine Lagarde di Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (8/10).

Kata Luhut, kehadiran pimpinan IMF-World Bank ke Lombok dan Palu sangat penting karena bisa menjadi bahan masukan untuk dibicarakan dalam pertemuan di Bali, termasuk menggalang bantuan dari para delegasi yang datang. 

"(Manfaat pertemuan tahunan IMF-World Bank) banyak sekali, nanti anggota OKI kita bawa ke Lombok setelah pertemuan IMF, soal pendanaan syariah," ucapnya.

Luhut mengaku belum tahu berapa bantuan yang akan dikucurkan IMF-World Bank untuk korban bencana di NTB dan Sulteng.

"Kita belum tahu, kalau dari pemerintah sendiri tidak ada masalah, Ibu Ani (Menkeu) sudah kasih cukup dana, Presiden juga sudah perintahkan untuk pendanaan (penanganan bencana)," ucap Luhut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement