REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tengah mempersiapkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Papua Barat. Dalam rencananya, kegiatan ini akan diselenggarakan pada 22 hingga 24 November mendatang.

Wakil Sekretaris Jendral MUI, Amirsyah Tambunan mengatakan Rakernas akan dihadiri antara lain Presiden RI Joko Widodo, Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin, tokoh nasional dan budaya, dan jajaran MUI provinsi lainnya. “Kami menginginkan Rakernas nanti akan dihadiri Presiden Jokowi, ada juga jajaran dewan pertimbangan MUI, dewan pimpinan MUI, pimpinan komisi dan lembaga. Ada sekitar 300 orang termasuk perwakilan MUI provinsi,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (10/10).

Menurutnya, pembahasan Rakernas akan membicarakan Ukhuwah Islamiyah dan Mengawal NKRI. Di mana, masyarakat harus memiliki komitmen kuat terhadap kedua sikap tersebut. “Rakernas ingin fokus membicarakan tentang bagaimana meneduhkan Ukhuwah Islamiyah dan mengawal NKRI. Oleh karena itu komitmen rasa ukhuwah terhadap umat dan tokoh NKRI,” ucapnya.

Kendati demikian, Rakernas tersebut masih terus digodok mengingat lokasinya jauh sehingga perlu persiapan teknis dan materi secara matang. Bahkan, tempat Rakernas pun dapat berubah sesuai dengan kesepakatan bersama. “Rakernas tahun lalu di Bogor, Jawa Barat. Alternatif tempat lain di Jakarta kalau tidak jadi di Raja Ampat, kalau ada kendala ya bisa diubah,” ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid mengatakan, pihaknya sedang melakukan persiapan teknis dan materi untuk menuju Rakernas. "Sekarang masih dalam proses persiapan-persiapan baik dalam persiapan teknis maupun persiapan materinya. Persiapan teknis tentunya karena tempatnya di Papua Barat, di Raja Empat," ujar Zainut saat ditemui di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (9/10).

Selain itu, kata dia, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyukseskan Rakernas tersebut. Menurut dia, karena jaraknya cukup jauh Rakernas ini memerlukan persiapan yang matang. "Kita terus koordinasi dengan pemerintah setempat. Juga hal-hal lain tentunya karena jaraknya cukup jauh, sehingga perlu ada persiapan yang cukup matang," ucap Zainut. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika