REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta agar serikat guru seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk turut melatih para guru agar melek digital. Karena di era revolusi industri 4.0, guru mesti mampu menggiring anak-anak pada kemampuan digital skill dan juga human skill.
"Pelatihan gurunya harus dari sisi technological skill, sosial dan emotional skill. Agar dia bisa jadi guru yang bisa mengasah kemampuan berpikir anak, problem solving, empati kepada orang lain. Itu PR terbesar kita," jelas Staff Ahli Bidang Inovasi dan Daya Saing Kemendikbud Ananto Kusuma Seta usai seminar TIK di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (11/10).
Dia menegaskan, kemampuan pedagogi, personal dan sosial guru mesti benar-benar dilatih. Karena selama ini pengukuran kompetensi guru masih semata kompetensi pedagogi.
"Harusnya kan dipotret secara utuh, bagaimana kompetensi personal dam kompetensi sosial. Ke depan harus diperkuat," tegas Ananto.
Setelah kompetensi guru optimal, dia pun optimistis Indonesia akan menjadi negara yang luar biasa. Sebab Indonesia sangat kaya sumber daya alam serta keragaman budaya dan etnis. Alhasil profesi-profesi seperti pelukis, komposer, penulis lagu, membatik ataupun industri kreatif lainnya tidak akan tergantikan oleh robot.
"Indonesia ke depan akan menjadi raksasa ekonomi dunia kalau bisa memanfaatkan kekayaan budaya yang luar biasa. Karena ini tidak bisa digantikan robot," jelas Ananto.