REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Korban bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Aceh singkil tercatat sebanyak 3.442 jiwa atau 772 keluarga (KK). Banjir dan tanah longsor terjadi akibat hujan terus menerus dalam dua hari terakhir.
"Korban terdampak banjir dan longsor tersebut tersebar di 17 gampong atau desa di delapan kecamatan," kata kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Banda Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek di Banda Aceh, Sabtu (13/10).
Jumlah korban terdampak banjir di Kabupaten Aceh Singkil hingga Sabtu bertambah menjadi 772 keluarga dibandingkan dengan Jumat (12/10) sebanyak 354 KK. Ia mengatakan bertambahnya jumlah korban terdampak banjir dan tanah longsor tersebut karena Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat baru selesai melakukan pendataan korban terdampak di beberapa wilayah terparah mengalami genangan air.
Dari ke-17 gampong di delapan kecamatan, kata dia, lima gampong di antaranya berada di Gunung Meriah dengan total 1.483 jiwa atau 354 keluarga terdampak. Lima gampong, yakni Rimo, Penjahitan, Cingkam, Sianjo-Anjo Meriah, dan Tanah Merah.
Sementara enam gampong di Simpang Kanan, terdiri dari Ujung Limus, Lae Riman, Tanjung Mas, Cibubukun, Silatong, dan Serasah. Total korban terdampak di wilayah itu 1.716 jiwa atau 363 keluarga.
Sisanya, kata Dadek, banjir yang melanda Kecamatan Singkil Utara di Gampong Ketapang Indah ada 11 keluarga, Kecamatan Suro di Gampong Bulusema, Kecamatan Singkohor, dan Kecamatan Kota Baharu. "Terdapat empat gampong lagi, yakni Pea Bumbung, Ujung Bawang, dan Teluk Rumbia di Singkil. Gampong Situbuh-tubuh di Danau Paris dan semuanya masih dalam pendataan. Umumnya banjir merendam ratusan rumah penduduk," kata dia.
Ia mengatakan, berbagai pihak yang terkait di Aceh Singkil, terus memantau, berkoordinasi, dan menurunkan beberapa perahu karet guna membantu masyarakat yang membutuhkan. "Laporan terakhir yang kami terima, terjadi longsor dan menimpa satu rumah yang dihuni oleh satu keluarga dengan delapan jiwa di Gampong Situbuh-tubuh," kata Dadek.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, cuaca buruk melanda sebagian wilayah di Aceh dalam beberapa hari terakhir akibat terkena imbas dari siklon tropis atau badai situ. "Siklon tropis situ terjadi di Teluk Benggala, sehingga Aceh terkena dampaknya tiga atau empat hari ke depan," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Aceh, Zakaria Ahmad.
"Wilauqh yang cukup rentan, seperti di Aceh Singkil, Aceh Selatan, Aceh Jaya, dan Nagan Raya. Dapat meluas ke Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang," katanya, menambahkan.